Rabu 20 Mar 2024 21:27 WIB

Bulog Targetkan 250 Ribu Ton Beras SPHP Terdistribusi Hingga Lebaran

Ketersediaan stok dari Bulog sebesar 1,1 juta ton.

Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah pekerja menata beras dalam karung di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sejumlah pekerja menata beras dalam karung di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menargetkan distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia sebanyak 250 ribu ton untuk Maret 2024 hingga Hari Raya.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, ketersediaan stok dari Bulog sebesar 1,1 juta ton yang tersebar di seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia menjamin kecukupan dalam menghadapi hari raya.

Baca Juga

"Penggelontoran distribusi beras SPHP tersebut meliputi di pasar ritel modern, pasar tradisional, Gerakan Pangan Murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan giat operasi pasar," ujar Suyamto di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Adapun salah satu tujuan menggelontorkan beras ini adalah agar masyarakat bisa menikmati langsung. harga beras yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) di tengah harga beras yang masih cukup tinggi.

Bulog juga menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) melalui Bantuan Pangan beras ke seluruh penerima manfaat. Sejauh ini, Bulog sudah mencapai realisasi sebesar 70 persen untuk alokasi Bulan Januari-Maret 2024 dengan target penuntasan alokasi pada bulan ini.

Selain itu, Bulog telah melakukan penyerapan gabah hasil panen pada Maret. Terkait hal ini, Bulog mempunyai dua skema penyerapan, yakni secara kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) dan komersial di mana awal tahun ini, perusahaan telah menyerap lebih dari 21 ribu ton setara beras.

"Kami juga memiliki infrastruktur modern yang dapat menunjang proses penyerapan gabah/beras, yakni 10 titik Sentra Penggilingan Padi skala besar di seluruh Indonesia yang saat ini sudah menyerap gabah hingga 7.000 ton," kata Suyamto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement