Kamis 21 Mar 2024 12:46 WIB

Tak Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Ganjar: Benteng Terakhirnya MK

TPN Ganjar-Mahfud akan segera mengajukan gugatan hasil Pilpres ke MK.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyampaikan sikapnya terkait pengumuman hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Posko Teuku Umar, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Foto: Republiika/Nawir Arsyad Akbar
Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyampaikan sikapnya terkait pengumuman hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Posko Teuku Umar, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyampaikan sikap resminya seusai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dalam pernyataannya hari ini, ia belum mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang ditetapkan sebagai pemenang kontestasi nasional.

Ia justru menyampaikan langkah selanjutnya yang akan diambil Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ke depan. Salah satunya adalah pendaftaran Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga

"Tim akan segera mendaftarkan itu, dan mudah-mudahan ini akan membuka tabir, dan tentu saja harapan kita MK-lah yang nanti mengadili ini dengan baik, dan bisa mengembalikan marwah demokrasi kita agar sesuai dengan harapan dan aturan," ujar Ganjar di Posko Teuku Umar, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Dalam sebulan terakhir, ia bersama Mahfud MD mendengarkan cerita masyarakat terkait tercorengnya pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Mulai dari diloloskannya Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres), politisasi bantuan sosial (bansos), hingga pengerahan aparat negara.

Hal tersebut tentu mencoreng harapan masyarakat yang menginginkan Pemilu 2024 dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil). Sebaliknya, pencorengan demokrasi justru terjadi selama proses pelaksanaannya.

"Maka setelah pengumuman tadi malam, tim Ganjar-Mahfud sudah bersepakat kalaulah semuanya ini harus diluruskan agar demokrasi bisa berjalan dengan baik, maka benteng terakhirnya adalah Mahkamah Konstitusi," ujar Ganjar.

Menurutnya, sekarang adalah momentum terbaik bagi MK untuk mengembalikan muruah lembaganya dan demokrasi Indonesia. Ia harap sembilan hakim konstitusi menunjukkan kredibilitasnya dalam mengawal gugatan sengketa Pilpres 2024.

"Setelah dulu ada putusan MKMK, setelah juga kita melihat penyelenggara mendapatkan hukuman etik, maka tentu saja kita harus mengembalikan kredibilitas demokrasi kita menjadi ini jauh lebih baik," ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional Pilpres 2024, capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinyatakan memperoleh 96.214.691 suara. Sementara capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.

Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU meloloskan delapan partai politik ke parlemen. PDIP meraih suara paling banyak pada pemilu kali ini diikuti posisi kedua ditempati Golkar. Selanjutnya diisi Partai Gerindra dan PKB.

Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih suara di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen. Sementara suara sah nasional adalah 151.796.630 suara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement