Jumat 22 Mar 2024 20:52 WIB

Soal PPN Naik 12 Persen, Airlangga Sebut Akan Diatur Pemerintahan Berikutnya

Rencana kenaikan PPN 12 persen akan dibicarakan dengan DPR.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menyebut soal rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen pada 2025 mendatang. Ia mengatakan, kenaikan tarif PPN seperti telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 akan ditentukan oleh kebijakan pemerintahan selanjutnya.

"Tergantung pemerintah programnya nanti seperti apa," kata Airlangga kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/3/2024). 

Baca Juga

Ia menjelaskan, keputusan mengenai kenaikan tarif PPN akan dibahas pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang pelaksanaannya bakal ditentukan dalam Undang-Undang (UU APBN).

Terkait PPN itu, kata dia, sesuai Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). "Selama ini UU HPP bunyinya demikian. Namun, mengenai apa yang diputus pemerintah nanti pemerintah akan memasukan itu ke dalam UU APBN," ungkap Airlangga. 

Sebelumnya, Airlangga menyebutkan, berbagai ketentuan yang telah dirumuskan dan diterbitkan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk penyesuaian tarif PPN, bakal dilanjutkan pada pemerintahan berikutnya. Ia menilai, masyarakat telah memilih mendukung keberlanjutan dari pemerintahan Presiden Jokowi, sehingga ketentuan kenaikan PPN tetap dilaksanakan.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menulis soal implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen per 1 Januari 2025. Keputusan itu tertua dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Pada pasal 7 tersebut, kenaikan PPN menjadi 11 persen berlaku mulai 1 April 2022. Lalu kenaikan kembali terjadi pada 1 Januari 2025 menjadi 12 persen.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo sudah mengatakan, pemerintah terus mengkaji kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen pada 2025. Dia menjelaskan kebijakan tersebut telah ditetapkan pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement