REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Bola Basket Asia (FIBA Asia) untuk pertama kalinya menggelar ajang basket Basketball Champions League (BCL) Asia. Indonesia diwakili dua tim yakni Finalis IBL musim lalu Prawira Bandung dan Pelita Jaya Jakarta pada babak pertama atau kualifikasi.
Dua tim terbaik Indonesia ini akan bersaing dengan enam klub basket Asia lainnya di Putaran 1 BCL yang akan digelar 3-7 April di Ulan Bator, Mongolia. Kedua tim rencananya akan berangkat ke Mongolia pada 31 Maret 2024.
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi optimistis kedua tim Indonesia akan mampu lolos ke Putaran 2 yang akan digelar di Jakarta pada 23-25 April 2024. Hal itu diungkapkan saat jumpa pers di Kantor Perbasi, Sabtu (23/3/2/2024).
Dari delapan tim yang main di Mongolia, akan dibagi dua grup. Juara grup langsung lolos ke Putaran 2. Dua tempat lainnya akan diperebutkan peringkat dua dan tiga grup yang akan diadu silang. Peringkat dua grup A lawan peringkat tiga grup B dan sebaliknya.
"Ini event pertama, waktu serta persiapan tidak banyak. Namun saya yakin dengan kekuatan yang dimiliki dua wakil Indonesia Prawira dan Pelita Jaya, mereka nantinya bisa lolos ke Putaran 2 yang akan digelar di Jakarta," ujar Nirmala Dewi.
Nirmala menambahkan, kalau persiapan panitia sudah berjalan dan terus berkoordinasi untuk menyukseskan acara ini. "Untuk venue pertandingan yang belum diputuskan tetapi pasti di Jakarta, pilihan venue nya Indonesia Arena, Istora Senayan, dan Mahaka Arena, Kelapa Gading."
Pelatih Prawira Bandung David Singleton mengaku bersemangat menyambut ajang ini dan bertekad memberikan yang terbaik. "Bersemangat, kami akan berusaha memberikan yang terbaik," kata David.
Pemain Prawira berposisi shooting guard, Hans Abraham mengaku senang bisa berlaga pada ajang ini. "Senang dan bangga bisa mewakili Indonesia di BCL semoga dapat memberikan penampilan terbaik," kata dia.
Hans mengatakan, persiapan timnya lebih panjang dari tim lain. Sebab para pemain Prawira dipersiapkan untuk berlaga di level Asia. "Lebih fisik, latihan intens. Untuk adaptasi cuaca di sana, kami akan berangkat lebih cepat, yaitu 31 Maret untuk penyesuaian," kata Hans.