REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suhu di Hong Kong naik hingga di atas 31 derajat Celsius pekan ini, level yang belum pernah tercatat untuk bulan Maret. Kenaikan suhu ini terjadi berselang sepekan setelah Hong Kong mencatatkan awal bulan terdingin dalam delapan tahun terakhir.
Observatorium Hong Kong mengatakan suhu 31,5 derajat Celsius merupakan suhu tertinggi yang pernah tercatat di bulan Maret sejak pencatatan dimulai pada tahun 1884. Badan meteorologi tersebut juga memperkirakan, suhu akan mencapai 31 derajat Celsius.
Rekor panas ini terjadi hanya seminggu setelah wilayah administratif khusus China ini mengalami awal bulan yang lebih dingin dari biasanya dengan suhu sekitar 16 derajat Celsius.
“Suhu diperkirakan akan turun sedikit ke titik terendah 21 derajat Celsius,” demikian kata observatorium Hong Kong, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (27/3/2024).
Sebelumnya, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memprediksi bahwa suhu bumi pada tahun 2024 akan jauh lebih panas 2023. Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, memperingatkan bahwa El Nino yang muncul pada pertengahan tahun 2023, kemungkinan akan semakin memanas pada tahun 2024.
“Mengingat El Nino biasanya memiliki dampak terbesar terhadap suhu global setelah mencapai puncaknya, maka tahun 2024 bisa menjadi lebih panas lagi,” kata dia.
Sementara itu, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) memperkirakan, ada satu dari tiga kemungkinan bahwa tahun 2024 akan lebih panas dibandingkan tahun 2023. Dan kepastian 99 persen bahwa 2024 akan menjadi salah satu dari lima tahun terpanas yang pernah terjadi.