REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua diingatkan untuk tidak sembarangan memberikan obat tetes telinga pada anak. Apa risikonya?
"Pemberian obat tetes pada telinga tidak boleh sembarangan karena ada obat tetes yang boleh diberikan dalam kondisi gendang telinga yang robek atau ada (kondisi) yang tidak boleh," kata dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp.THTBKL, Subsp.Oto(K) dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Menanggapi tata cara penanganan pertama ketika anak terkena otitis media (radang telinga tengah), dr Rangga menuturkan bahwa jenis radang telinga tengah yang sering mengenai anak-anak pada umumnya bersifat akut. Biasanya, ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri pada telinga, demam, hingga keluarnya cairan dari dalam telinga.
Dalam proses penyembuhan, cairan berwarna kuning susu seperti nanah dan agak berbau itu akan keluar dari telinga anak. Jika anak mengalami gejala seperti itu, sebaiknya orang tua segera mengambil tindakan untuk membawa anak pergi ke dokter guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Menurut dr Rangga, bisa jadi terdapat risiko gendang telinga anak robek atau kondisi lain yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada telinga anak. Jika tidak ditangani akan muncul komplikasi seperti gangguan pendengaran atau gangguan keseimbangan telinga.
"Jadi, perlu dibawa ke dokter untuk dipastikan apakah gendang telinganya utuh atau ada robekan, tentunya kondisi tersebut akan memengaruhi jenis obat tetes yang akan diberikan. Jadi, hati-hati dalam menggunakan obat tetes pada telinga," ujar dr Rangga.