Sabtu 30 Mar 2024 16:05 WIB

Dugaan Korupsi Pengusaha Suami Sandra Dewi, Ingat Teladan Sahabat Nabi SAW yang Tajir

Sahabat Nabi Muhammad SAW tetap amanah meski kaya raya

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Sahabat Nabi SAW. Sahabat Nabi Muhammad SAW tetap amanah meski kaya raya
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi SAW. Sahabat Nabi Muhammad SAW tetap amanah meski kaya raya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk yang menjerat suami artis Sadra Dewi, Harvey Moeis menyita perhatian publik. 

Pasalnya, angka korupsi mencapai Rp 271 triliun. Harvey kini telah mendekap di penjara setelah ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung.

Baca Juga

Kasus tersebut membuat masyarakat menyoroti kehidupan super mewah Harvey dan Sandra Dewi selama ini. Menggelar pernikahan di Disneyland, Tokyo hingga hadiah ulang tahun jet pribadi untuk sang anak beberapa kemewahan yang disorot. Mereka mayoritas mencibir kemewahan mereka selama ini dipamerkan.

Siapa yang tidak menyukai dengan kekayaan? Jawabannya hampir semua orang menginginkan kekayaan. Namun terkadang demi meraih itu mereka melakukan segala cara meskipun dengan cara tidak halal dan itu dilarang oleh agama.

Sudah banyak contoh pengusaha terjerat korupsi sebelum kasus suami Sandra Dewi, Harvey Moeis. Sejatinya peran istri juga penting agar harta yang didapatkan diraihnya dari jalan yang halal. Dan seharusnya meskipun kaya raya tetap bersikap sederhana. Dalam ajaran Islam, harta dunia hanyalah titipan.

Ada satu tokoh pengusaha Islam di masa awal Islam yang bisa dijadikan panutan. Ia adalah Thalhal bin Ubaidillah r.a. Thalhah adalah seorang pengusaha yang kaya raya. 

Namun ia tidak merasa senang dengan kekayaan yang dimilikinya. Pikirannya gelisah sebagaimana dikutip dari buku "Sirah 60 Sahabat Nabi Muhammad SAW" karya Ummu Ayesha.

Di saat Thalhah gelisah, disinilah peran besar sang istri Su'da binti Auf. Su'da menanyakan alasan Thalhah pusing.

"Apa yang membuatmu sedih, wahai suamiku?" Tanya Su'da ketika melihat wajah sedih Thalhah.

"Harta yang ada padaku amat banyak. Hingga itu membuatku sedih dan pusing." Jawab Thalhah. "Jangan pusing, bagikan saja harta itu." Ujar Su'da memberikan solusi kepada Thalhah.

Solusi yang disampaikan istrinya disambut baik oleh Thalhah. Ia pun mengumpulkan masyarakat lalu hartanya dibagikan sampai tak tersisa.

Menurut Jabir bin Abdullah, Thalhah adalah tipe orang yang pemurah. Dia senang tanpa perhitungan membagikan hartanya. Kendati demikian juga sangat memperhatikan keluarganya. Thalhah tak segan membiaya pernikahan di keluarganya serta membiayai kebutuhan mereka yang tak mampu.

Kemurahan hati Thalhah ditegaskan oleh Said bin Zaid radhiyallahu anhu Ketika itu, Said bepergian bersama dengan Thalhah melaksanakan tugas. Said berkata, "Aku tidak pernah melihat orang yang begitu pemurah memberikan harta, pakaian, dan makanan, selain dia!".

Thalhah bin Ubaidillah r.a adalah salah satu dari 10 orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Kedermawanan dan kemurahan hatinya merupakan keistimewaan dari Thalhah. Sejak muda, Thalhah dikenal sebagai pebisnis ulung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement