REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW mengungkapkan tentang sejumlah kalimat yang disukai Allah SWT. Kalimat tersebut lebih berupa dzikir seperti tahlil, takbir, tasbih, dan lain sebagainya.
Berikut ini sejumlah kalimat Thayyibah yang disukai Rasulullah SAW, sebagaimana dihimpun Republika.co.id:
Pertama,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Lailaha illallah wallahu akbar, wa subhanallah, wal hamdulillah, wa lahaula wala quwwata illa billah
Terjemah:
“Tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar, dan Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada daya dan upaya kecuali atas Allah.”
Keutamaan bacaan ini, adalah menghapuskan dosa Muslim yang membacanya, sebagaimana yang disebutkan Rasulullah SAW dalam riwayat berikut:
"مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ"
“Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la quwwata illah billah; melainkan dosa-dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan.” (HR hmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Hakim dan adz-Dzahaby).
Kedua.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Latin:
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallahuwallahu akbar
Terjemah:
“Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar.”
Keutamaan kalimat ini, sebagaimana yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW berikut ini:
أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat. Subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu akbar. Tidak masalah engkau memulainya dari manapun.” (HR Muslim dari Samurah bin Jundub).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِشَجَرَةٍ يَابِسَةِ الوَرَقِ فَضَرَبَهَا بِعَصَاهُ فَتَنَاثَرَ الوَرَقُ، فَقَالَ: "إِنَّ الحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ لَتُسَاقِطُ مِنْ ذُنُوبِ العَبْدِ كَمَا تَسَاقَطَ وَرَقُ هَذِهِ الشَّجَرَةِ".
Anas bin Malik bertutur, bahwa suatu saat Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam melewati pohon yang daun-daunnya telah kering. Lalu beliau memukulkan tongkatnya ke pohon, maka berguguranlah daun-daunnya. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya alhamdulillah, subhanallah, la ilah illallah dan Allahu akbar akan menggugurkan dosa-dosa hamba sebagaimana bergugurannya dedaunan pohon ini”. (HR Tirmidzy)
Demikian juga dalam riwayat berikut:
Lebih dicintai Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam dibanding dunia seisinya.
لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْس
“Aku bisa mengucapkan subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu akbar, lebih kucintai dibandingkan dunia seisinya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).
Keutamaan Dzikir...