Senin 01 Apr 2024 06:16 WIB

KSAD: Gudmurah Kodam Jaya Sejak 1987, Permukiman Warga yang Mendekat

Jenderal Maruli Simanjuntak membuka peluang permukiman warga direlokasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak usai meninjau Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor.
Foto: Wisnu Aji Prasetiyo/RepublikaTV
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak usai meninjau Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak membuka peluang untuk memindahkan permukiman penduduk yang berada dekat Gudmurah Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. "Ya, ada kemungkinan (relokasi). Semua ada, pasti ada, nanti jadi hasil evaluasi," kata Maruli saat ditemui wartakan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/3/2024).

Menurut Maruli, pembahasan relokasi masih akan didiskusikan, termasuk mengenai kemungkinan teknis pelaksanaannya. "Kami cari lagi nanti bagaimana teknisnya, apakah mungkin kami, misalnya, ini kan kondisinya hanya terganggu terancamnya, ternyata kami bisa atasi. Mungkin enggak kita bisa tanpa terganggu dengan suara segala macam? Dan itu segala macam kami didiskusikan," jelasnya.

Baca: Citra Satelit Ungkap Permukiman Mendekat ke Gudmurah Kodam Jaya

Maruli mengatakan, lokasi Gudmurah Kodam Jaya sudah ada sejak 1987. Lokasi itu dulu dibangun di daerah terpencil yang jauh dari permukiman warga. Kini, di sekeliling Gudmurah Kodam Jaya sudah dipenuhi berbagai klaster dan perumahan.

"Sebetulnya yang merapat itu kan perumahan. Kami dari zaman dulu sudah ada di sini, gitu. Itu samalah, semua kompleks-kompleks militer tuh akhirnya jadi mendekat masyarakat, tetapi dengan kondisi itu, ya, kami nanti akan evaluasi lagi," katanya.

Meskipun lokasi Gudmurah saat ini dekat dengan permukiman warga, Maruli menegaskan secara keamanan sudah cukup bagus. Pasalnya, penampungan amunisi kedaluarsa berada di bungker untuk meminimalkan efek ketika terjadi insiden tidak diinginkan.

Baca: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, Eks Pengawal Jokowi

"Sudah cukup bagus. Nanti kami lihat lagi, mungkin itu dari segi gangguan atau risiko-risiko lain, kami akan evaluasi," ujar eks panglima Kostrad tersebut.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan, berdasarkan dugaan sementara, penyebab kebakaran Gudmurah Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, karena amunisi kedaluwarsa yang sensitif. "Bisa, bisa dari situ. Sementara bisa dari itu salah satunya (penyebabnya), ya," kata Agus di lokasi yang sama.

Agus menjelaskan, amunisi kedaluwarsa bersifat relatif sensitif atau labil. Sehingga apabila terkena gesekan maupun panas dapat dengan mudah meledak. Meski begitu, pihaknya tetap masih menunggu hasil penyelidikan di lapangan.

Baca: Satbravo 90 Kopasgat dan Pasukan Khusus AS Latihan Bersama Sergap Musuh

"Makanya kami punya SOP (standar operasional prosedur) penggudangannya itu di bawah tanah. Jadi, di bawah tanah karena labil tersebut dan sewaktu-waktu bisa meledak, itu SOP kami. Penyimpanannya di bawah tanah, kemudian ada tanggul dan jauh dari permukiman masyarakat," jelasnya.

Walaupun demikian, menurut Agus, jajarannya masih mencari penyebab pasti dari kebakaran yang menimpa Gudmurah Kodam Jaya tersebut. "Ya, masih dicari penyebabnya. Akan tetapi, untuk penyebab kemungkinan, yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil tersebut, ya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement