Selasa 02 Apr 2024 13:55 WIB

Kilang Balikpapan Segera Rampung dengan Target TKDN 35 Persen

Proyek akan meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Salah satu proyek strategis nasional tersebut adalah Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni pengembangan kilang minyak dan petrokimia di Balikpapan. (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Salah satu proyek strategis nasional tersebut adalah Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni pengembangan kilang minyak dan petrokimia di Balikpapan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejalan dengan fokus kebijakan pemerintah Republik Indonesia, yaitu pemulihan ekonomi di tengah tantangan pandemi, Pertamina sebagai badan usaha milik negara terus melanjutkan proyek-proyek strategis nasional yang diamanahkan. Salah satu proyek strategis nasional tersebut adalah Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni pengembangan kilang minyak dan petrokimia di Balikpapan.

Kilang Pertamina Balikpapan dipercaya untuk meningkatkan kapasitas, kompleksitas dan kualitas agar proyek RDMP Balikpapan berjalan lebih gesit dan cepat. Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, serta memperbaiki kualitas produk dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini akan mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak, dan membantu mewujudkan kemandirian energi serta menekan defisit neraca perdagangan (current account deficit/CAD) dengan menurunkan impor produk BBM dan petrokimia secara signifikan. 

Baca Juga

Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, menegaskan proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diprioritaskan pemerintah. "Pemerintah terus mendukung Pertamina dalam menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan. Kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara," ujar Agus di Jakarta beberapa waktu lalu . 

Proyek ini mengusung aspek keberlanjutan dan lingkungan dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi berstandar Euro 5 yang memiliki kandungan sulfur lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan. Pada pertemuan visitasi dengan media, Direktur Pengembangan Kilang Pertamina Balikpapan, Djoko Koen Soewito menjelaskan kenaikan kualitas bahan bakar minyak yang ramah lingkunga.