Selasa 02 Apr 2024 17:27 WIB

Sediakan 100 Tiket Mudik Gratis, Pelni: Tiket Tidak Bisa Diperjual-belikan

Kapal yang menyediakan 100 tiket gratis adalah KM Umsini.

Warga mengantre menaiki kapal untuk mudik lebaran. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Warga mengantre menaiki kapal untuk mudik lebaran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyediakan 100 tiket mudik gratis untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur yang hendak balik dengan rute Pelabuhan Kijang, Tanjungpinang (Kepulauan Riau) - Kupang setelah merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Untuk tiket gratis bagi masyarakat NTT yang hendak kembali ke Kupang hanya berlaku saat arus balik yakni pada 17 April mendatang," kata GM PT Pelni Cabang Kupang, Harianto Sembiring di Kupang, NTT, Senin (1/4/2024).

Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan upaya dari PT Pelni memberikan pelayanan serta keringanan tiket gratis bagi masyarakat NTT yang hendak kembali ke Kupang. Harianto menambahkan bahwa keputusan itu sudah ditetapkan oleh Pelni pusat dan berlaku bagi 30 rute pelayaran yang dilayani oleh sejumlah kapal Pelni.

Untuk rute Kijang-Kupang, kapal yang menyediakan 100 tiket gratis adalah KM Umsini. ''Tiket gratis yang sudah diperoleh tidak bisa diuangkan atau dijual kepada pemudik lain yang membutuhkan,'' ujar dia.

Dia mengatakan penumpang kapal yang berangkat, namanya harus sesuai dengan tiket yang dibeli. Jika menggantinya dengan orang lain, maka akan dilarang naik ke kapal.

"Tiket keberangkatan juga paling lambat dicetak pada H-1 keberangkatan," ujar Harianto.

Masyarakat NTT yang hendak kembali ke Kupang, mulai saat ini bisa langsung memesan tiket gratis tersebut dengan cara langsung ke loket PT Pelni yang menjual tiket. Mereka yang ingin mendapatkan tiket gratis dari Kijang ke Kupang, diharapkan membawa kartu tanda penduduk (KTP) atau keterangan lainnya.

Warga yang hendak memesan tiket gratis dengan keluarga, maka harus membawa fotokopi KTP suami istri serta kartu keluarga yang mencantumkan keluarga yang hendak berangkat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement