Rabu 03 Apr 2024 02:12 WIB

Polisi Malaysia: Dengan Enam Pistol, Warga Israel Bisa Saja Bikin Kekacauan di Hari Raya

Kepolisian harus mengidentifikasi alasan pelaku butuh 6 pistol untuk cari satu orang.

Spionase/seseorang mengintip (ilustrasi).
Foto: Freepik
Spionase/seseorang mengintip (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) masih mendalami motif warga negara Israel yang membawa enam pistol dan 200 peluru yang ditangkap di Kuala Lumpur pada Selasa (27/3/2024). Pihaknya harus segera mendapatkan motif pelaku yang diketahui bernama Shalom Avitan itu. 

''Ini untuk keselamatan negara dan ketentraman publik,'' ujar Kepala Polisi Malaysia, IG Tan Sri Razarudin Husain dalam keterangannya kepada media yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (2/4/2024).

''Saya melihat, apabila dengan enam senjata api, kalau dalam masa hari Raya dia heboh, akan kacau juga,'' kata Razarudin.

Dia mengatakan beban utama PDRM saat ini adalah mengetahui motifnya. Kepolisian menyelidiki dengan sudut pandang luas karena perlu tahu motif dari orang tersebut. Termasuk posisinya apakah berperan sebagai koordinator atau pemasok senjata.

Polisi juga masih mencari informasi lebih lanjut bagaimana tersangka berhasil mendapatkan enam pucuk senjata api meski baru tiba di Malaysia beberapa hari lalu. PDRM juga masih mendalami kebenaran berita yang menyebutkan motifnya pertikaian keluarga dan berkaitan dengan kelompok mafia di Israel.

''Kita ingin pastikan juga itu,'' kata Razarudin. Ia mengatakan kepolisian harus mengidentifikasi alasan mengapa butuh enam pistol untuk mencari satu orang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement