Selasa 02 Apr 2024 23:35 WIB

Jelang Mudik 2024, BPKH dan DMI Revitalisasi Masjid dan Mushala di Terminal

BPKH kembali menyalurkan bantuan Program Berkah Ramadhan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Logo Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
Foto: bpkh.go.id
Logo Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang arus mudik Lebaran 2024, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Mitra Kemaslahatan Dewan Masjid Indonesia (DMI) melakukan revitalisasi terhadap 20 masjid dan mushala yang terdapat di terminal di empat wilayah Provinsi Pulau Jawa.

Program Kemaslahatan itu dilakukan bersamaan jelang pelaksanaan mudik lebaran 1445 H/2024 M. Total anggaran program yang telah didistribusikan, yaitu sebesar Rp 1,7 miliar untuk revitalisasi 20 masjid dan mushala.

Baca Juga

Kepala BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, pada tahun lalu pihaknya telah sukses dalam merivitalisasi masjid terminal se-Jabodetabek. Sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan kemaslahatan dalam asnaf peningkatan sarana dan prasarana ibadah, kata dia, tahun ini BPKH kembali menyalurkan bantuan Program Berkah Ramadhan Revitalisasi 20 Masjid Terminal untuk empat Wilayah Provinsi di Pulau Jawa. 

"Revitalisasi telah rampung dilaksanakan, sehingga pemudik dapat langsung memanfaatkannya dalam perjalanan menuju kampung halaman," ujar Fadlul dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/4/2024). 

Fadlul menjelaskan, dalam melaksanakan program kemaslahatan tersebut BPKH berkolaborasi dengan DMI. BPKH ingin membantu jamaah yang akan mudik atau pada saat arus balik nanti untuk tetap dengan aman dan nyaman melaksanakan ibadah shalat.

Menurut Fadlul, bantuan itu bersumber dari nilai manfaat hasil pengembangan Dana Abadi Umat (DAU) yang digunakan sepenuhnya untuk kemaslahatan umat, yang nilai pokoknya tetap ada dan terus bertambah. 

"Dengan demikian, tidak ada dana setoran awal yang digunakan untuk kegiatan kemaslahatan. Semoga kehadiran program kemaslahatan ini dapat menjadi manfaat untuk memberikan kemudahan bagi umat," ucap Fadlul.

Sementara itu, Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla mengapresiasi langkah BPKH yang kembali membatu dan berkomitmen dalam menyalurkan kemaslahatan serta merevitalisasi masjid dan mushalla. Menurut Jusuf Kalla, perbaikan ini akan sangat bermanfaat bagi para pemudik.

"Sebagaimana kita ketahui, terminal adalah tempat para musafir menunaikan ibadah wajibnya lewat jama maupun qasar, apalagi jelang musim mudik ini," kata mantan Wakil Presiden RI ini.

Jusuf Kalla menambahkan, perhatian terhadap rumah ibadah khususnya masjid dan mushalla perlu didukung, khususnya masjid dan mushala yang ada di terminal.

"DMI ingin memfasilitasi itu, melayani dan meningkatkan fungsi keagamaan di masjid, kalau masjidnya bersih dan rapih maka sholat pun akan menjadi khusyu. Masjid itu tempat persatuan, meningkatnya fungsi masjid bukan hanya tempat sholat tapi juga tempat bersosialisasi, nantinya orang dapat nyaman pulang mudik dan beribadah dengan baik di mushalla ataupun masjid itu," jelas dia.

Jusuf Kalla juga mendoakan agar BPKH yang mengelola dan mengurus dana umat terus berkembang, sehingga dapat memberi manfaat dan menebar kemaslahatan bagi umat ke arah yang lebih luas.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Amirullah juga menegaskan bahwa pihaknya ingin mengubah citra terminal dan ingin memberikan pelayanan terbaik. 

"Kami yakin mushalla dan masjid yang telah direnovasi ini akan memberikan manfaat besar untuk banyak orang. Kami sangat berterima kasih kepada BPKH dan DMI atas kontribusinya untuk masjid-masjid dan fasilitas masjid ini sehingga nantinya pemudik dapat menggunakannya dengan nyaman," ujar Amirullah.

Direktur Jenderal Binmas Islam Kementerian Agama RI, Kamarudin Amin juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya untuk BPKH dan DMI atas kontribusi untuk peningkatan sarana ibadah dan program tersebut. 

"Inilah peran yang penting untuk kita mainkan dalam peningkatan kualitas masjid dalam meningkatkan kualitas beragama di Indonesia," ucap Kamarudin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement