Kamis 04 Apr 2024 03:23 WIB

Tak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa di Taiwan dan Jepang

Gempa bumi merupakan hal yang biasa terjadi di Jepang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Angka 3.11 yang berarti 11 Maret ditampilkan di sebuah toko sebagai penghormatan tahunan bagi para korban bencana tahun 2011 Senin, (11/3/20240, di Tokyo, Jepang.
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Angka 3.11 yang berarti 11 Maret ditampilkan di sebuah toko sebagai penghormatan tahunan bagi para korban bencana tahun 2011 Senin, (11/3/20240, di Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan diguncang gempa terkeras dalam seperempat abad terakhir. Gempa bermagnitudo 7 itu menewaskan setidaknya empat orang, melukai ratusan lainnya dan memicu peringatan tsunami.

Dikutip dari Aljazirah gempa Rabu (3/4/2024) mengguncang pondasi bangunan dan menyebabkan longsor di bagian timur pulau itu. Puluhan bangunan di sebelah timur Kota Hualien ambruk.

Baca Juga

Jepang juga mengeluarkan peringatan evakuasi untuk daerah pesisir di prefektur selatan Okinawa setelah gempa bumi yang kuat memicu peringatan tsunami. Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA) gelombang tsunami setinggi 3 meter diperkirakan akan tibadi pantai barat daya Jepang. JMA mengatakan tsunami setinggi 30 cm mencapai Pulau Yonaguni pada pukul 9:18 pagi.

Jepang diguncang gempa paling mematikan dalam delapan tahun terakhir pada Hari Tahun Baru ketika gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang prefektur Ishikawa, di pantai barat. Lebih dari 230 orang tewas dalam gempa yang menyebabkan 44.000 rumah hancur seluruhnya atau sebagian.

Gempa bumi merupakan hal yang biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah yang paling aktif secara seismik di dunia. Jepang menyumbang sekitar seperlima dari gempa bumi berkekuatan 6 SR atau lebih besar di dunia. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Dagang Indonesia di Taipei dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo terkait gempa yang mengguncang Taiwan dan Jepang.

"Hasil koordinasi kami, kami memperoleh informasi bahwa alhamdullilah tidak ada WNI yang menjadi korban dari gempa bumi ini, baik di Taiwan maupun di Jepang selatan, di Prefektur Okinawa," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Lalu Muhammad Iqbal dalam video yang Republika terima.

"Kami terus memantau perkembangan dari simpul-simpul masyarakat, berkoordinasi dengan otoritas setempat," tambahnya. Pihak berwenang Taiwan mengatakan empat orang tewas di wilayah Hualien, termasuk tiga pendaki yang tertimpa reruntuhan.

Sementara lebih dari 700 orang lainnya terluka. Pihak berwenang menambahkan saat ini tim penyelamat berusaha membebaskan sekitar 20 orang yang diyakini terperangkap di bawah reruntuhan.

Aljazirah melaporkan mobil-mobil di ibukota, Taipei, menepi di pinggir jalan dan layanan kereta bawah tanah kota dihentikan sementara. Sementara ubin-ubin dari bangunan-bangunan tua dan perabotan rumah tangga terlempar dan jatuh akibat kekuatan gempa.

Serangkaian gempa susulan terasa di ibu kota sekitar 15 menit kemudian dan berlanjut hingga satu jam berikutnya. Pihak berwenang Taiwan mengatakan gempa susulan dapat terus berlanjut selama tiga hingga empat hari kedepan karena intensitas gempa. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement