Selasa 09 Apr 2024 23:01 WIB

Ziarah Kubur Sesudah Sholat Idul Fitri, Begini Sunnah dan Doanya 

Ziarah kubur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Ziarah kubur (ilustrasi). Ziarah kubur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ziarah kubur (ilustrasi). Ziarah kubur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebagian besar umat Islam di Indonesia kerap melakukan ziarah kubur setelah melaksanakan sholat Idul fitri.

Dalam ajaran ahlussunnah wal jamaah, hukum ziarah kubur adalah sunnah. Dalam kitab Bulughul-Maram karya Ibnu Hajar al-Asqalani disebutkan bagaimana Rasulullah kerap melakukan ziarah kubur semasa hidupnya. Hal ini bersumber dari hadits dengan kadar hasan riwayat Imam Tirmidzi.

Baca Juga

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: مر رسول الله صلى الله عليه وسلم بقبور المدينة فأقبل عليهم بوجهه فقال: السلام عليكم يا أهل القبور! يغفر الله لنا ولكم، أنتم سلفنا ونحن بالأث

 

Yang artinya, Dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Pernah Rasulullah SAW melewati areal pemakaman di Madinah dan beliau menghadapkan wajah kepada para penghuni kubur sambil berkata, ‘Assalamualaikum wahai penghuni kubur (ahli kubur). Semoga Allah memberi ampunan kepada kami dan kepada kalian. Kalian adalah para pendahulu kami, dan kami akan menyusul kalian." 

Dalam kitab Shahih Muslim juga disebutkan bagaimana Rasulullah SW kerap menghaturkan doa ketika keluar dari rumahnya di Madinah dan menuju makam Baqi pada akhir malam. Beliau menyapa para penhuni makam Baqi dengan kalimat berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamualaikum daara qaumin mu’minin wa atakum tu’adun ghadan mua’jjalun wa inna insya Allah bikum lahiqun."

Yang artinya, “Assalamualaikum, wahai tempat yang (di mana di dalamnya) bersemayam umat mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian."

Umat Islam di kemudian hari mengenal bahwa melakukan ziarah kubur merupakan salah satu kegiatan yang dapat memantik rasa mendalam dalam memaknai kematian. Bahwa sesungguhnya kematian adalah suatu hal yang pasti dan sekiranya dapat menjadi pelajaran berharga.

a. Ziarah ini dapat dijadikan sebagai pengingat kematian bahwa semua orang pasti akan menyusul mereka yang telah wafat. 

Disunnahkan berziarah kubur bagi kaum lelaki, untuk mendoakan para penghuni kubur dan mengambil pelajaran. Dalam hal ini Rasulullah ﷺ bersabda: 

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ اْلآخِرَةَ

"Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah karena hal itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat." (HR Muslim)

Ziarah kubur adalah amaliyah yang dianjurkan untuk setiap Muslim. Sebab di dalamnya terkandung banyak hikmah. Salah satunya adalah mengingatkan terhadap kematian sehingga memicu untuk lebih taat kepada Allah.

Dan dalam berziarah kubur, seorang Muslim mendoakan orang-orang yang telah meninggal. Dan membaca ayat-ayat Alquran yang ditujukan pahalanya untuk orang-orang yang sudah meninggal. 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement