Kamis 11 Apr 2024 12:46 WIB

Muhammadiyah Gulurejo Selenggarakan Sholat Idul Fitri di Lapangan Menggil

Dengan gembira warga berbondong-bondong datang untuk sholat idul fitri.

Ilustrasi warga melaksanakan Sholat Idul Fitri
Foto: Dokpri
Ilustrasi warga melaksanakan Sholat Idul Fitri

Oleh : Heru Nurinto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Takbir berkumandang setelah satu bulan umat muslim berpuasa, menandakan telah berakhirnya Bulan Suci Ramadhan dan memasuki 1 Syawal 1445 H. Bertepatan dengan Hari Rabu, 10 April 2024, Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Dianjurkan bagi umat muslim melaksankan sholat idul fitri di lapangan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى

Baca Juga

“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

An Nawawi mengatakan, “Hadits Abu Sa’id Al Khudri di atas adalah dalil bagi orang yang menganjurkan bahwa shalat ‘ied sebaiknya dilakukan di tanah lapang dan ini lebih afdhol (lebih utama) daripada melakukannya di masjid.

Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Gulurejo menyelenggarakan sholat idul fitri di lapangan mengikuti sunnah Nabi. Untuk warga masyarakat di Pedukuhan Mendiro, Pengkol dan Pulo sholat dilaksanakan di Lapangan Menggil, Pedukuhan Pengkol, Kelurahan Guluerjo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Bertindak selaku Khatib sekaligus imam sholat idul fitri yaitu Ustadz Ir. Purnomo. 

Dengan gembira warga berbondong-bondong  datang ke tanah lapang. Jamaah yang datang duluan duduk bershaf sembari melafadzkan takbir. Takbir bersaut-sautan meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta'ala itu Dzat yang paling besar, tidak ada satupun yang lebih besar dari-Nya.

Tepat pukul 07:00 WIB sholat ditegakkan. Jamaah khusuk melaksanakan Sholat Idul Fitri dua rokaat ini. Sholat diakhiri dengan khotbah yang disampaikan Ustadz Ir. Purnomo menggunakan bahasa jawa. “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar” Ucap khatib memulai khutbahnya. Wakil Ketua PRM Gulurejo ini mengingatkan kepada jamaah agar meningkatkan takwa kepada Allah Subhanahu wata’ala. “Khotib ngajak dateng jamaah, sumonggo kita tingkataken takwa dateng Allah Subhanahu wa ta’ala kados ingkang dados tujuanipun siam Ramadhan ingkang wonten ing Surat Al-Baqarah, 183, He wong-wong kang podo iman, wes diwajibake siro poso koyo kang wus diwajibake kaum sakdurunge siro, supoyo siro tamhbah takwanipun. (Khotib mengajak kepada jamaah, mari kita tingkatkan takwa kepada Allah Subhanahu wata’ala seperti tujuan puasa Ramadhan yang ada dalam Surat Al-Baqarah 183, wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa).” jelasnya.

Lebih lanjut khatib menjelaskan bahwa orang yang bertakwa akan mendapatkan hadiah dari Allah. Hadiah orang yang bertakwa itu tertuang dalam Surat Al-A’rof ayat 96. “Menowo sekirane penduduk negoro podo iman lan takwa marang Allah mesti ingsun bakal ngesokkake marang dewekke barokah songko langit lan bumi. Lan menowo podo nggorohake, lan menowo podo maido marang ayat-ayat ingsun mongko podo bakal ingsun sikso krono tumindakke. (Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan).” Jadi suatu negara jika rakyat nya iman dan takwa kepada Allah, Allah akan menurunkan barokah dari langit dan bumi. 

Hadiah lainnya untuk orang yang bertakwa ada dalam Surat At-Talaq ayat 2 dan 3. “Sing sopo wonge podo takwa marang Allah bakal diparingi jalan keluar saking sedoyo perkawisipun, lan bakal diparingi rizki songko arah kang ora kanyono-nyono. (Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya).” tambahnya.

Selanjutnya khatib mengingatkan agar jamaah shalat lima waktu. ”Kita tambahi sregepinun anggenipun ibadah, ingkang dereng genep sholatipun monggo dipun usahakaken, dipun genepi, monggo dipun genepi, dipun genepi maksudipun dipun genepi gangsal wekdal, kita tetepi amrih supados kita meraih saking hadiahipun Gusti Allah dateng tiyang-tiyang ingkang takwa kala wau. (Kita tambah semangat beribadah, yang belum lengkap shalatnya, mari diusahakan, dilengkapi, dilengkapi maksudnya dilengkapi lima waktu, kita laksanakan supaya kita dapat meraih hadiah sari Allah untuk orang-orang yang bertakwa seperti telah dijelaskan tadi).” papar Ustadz Ir. Purnomo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement