Jumat 12 Apr 2024 21:59 WIB

Urai Kepadatan, Kemenhub Tambah Armada Rute Panjang-Ciwandan

Pengerahan armada tambahan tersebut untuk memastikan kelancaran.

Red: Ahmad Fikri Noor
Antrean kendaraan yang akan memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Ahad (7/4/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Antrean kendaraan yang akan memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Ahad (7/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah armada kapal untuk mengurai kepadatan lalu lintas dan mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan selama arus balik Lebaran Tahun 2024 di rute Panjang-Ciwandan.

“Kami berkomitmen untuk membantu mengurai kepadatan lalu lintas di ruas penyeberangan Bakauheni-Merak dengan mengerahkan bantuan armada kapal negara dan swasta dengan rute Panjang-Ciwandan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (12/4/2024).

Baca Juga

Antoni menyampaikan,  masyarakat dapat memanfaatkan bantuan armada kapal kenavigasian KN. Edam dan kapal patroli KPLP KN. Trisula di ruas penyeberangan Panjang-Ciwandan yang mulai beroperasi dari tanggal 12-18 April 2024.

“Tidak hanya itu, kami juga menyediakan armada kapal KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina, dan KMP Amadea yang akan beroperasi di ruas yang sama selama periode yang sama," ujar Antoni.

Dia menyebut jadwal bantuan armada kapal telah ditetapkan pada 12 April 2024 yakni KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina. Sedangkan untuk tanggal 13-18 April 2024 kapan yang disiapkan yakni KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina, dan KMP Amadea

Antoni menjelaskan,  tujuan dari pengerahan armada tambahan tersebut untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama masa arus balik Lebaran.

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini dengan tertib dan mematuhi aturan yang berlaku. Kami siap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa angkutan laut," tutur Antoni.

Selain itu, lanjut Antoni mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah mengoordinasikan dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran operasional armada tambahan ini.

Antoni mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang hendak melakukan perjalanan balik untuk memperhatikan keselamatan selama berkendara.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berharap dengan langkah ini, masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam mengurangi kepadatan lalu lintas dan menjadikan perjalanan selama arus balik Lebaran lebih selamat aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat," kata Antoni.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ اَنْ يَّقْتُلَ مُؤْمِنًا اِلَّا خَطَـًٔا ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَـًٔا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَّدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ اِلٰٓى اَهْلِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يَّصَّدَّقُوْا ۗ فَاِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ ۗوَاِنْ كَانَ مِنْ قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ اِلٰٓى اَهْلِهٖ وَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ ۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِۖ تَوْبَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barangsiapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga si terbunuh) membebaskan pembayaran. Jika dia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika dia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa tidak mendapatkan (hamba sahaya), maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. An-Nisa' ayat 92)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement