REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikabulkannya doa oleh Allah adalah salah satu anugerah terbesar bagi umat manusia. Doa merupakan komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta, sebuah jalan untuk menyampaikan harapan, kebutuhan, dan kesyukuran kepada-Nya.
Ketika doa seseorang dikabulkan, itu adalah tanda kasih sayang dan perhatian Allah terhadap umat Muslim sebagai makhluk Allah yang lemah. Menurut Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, terdapat beberapa syarat dikabulkannya doa.
Pertama, syarat utama doa dikabulkan yaitu berdoa dalam keadaan merasa tidak mampu dan meyakini hanya Allah yang mampu, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah.
Dalam keyakinan, hanya Allah-lah yang bisa memberikan hajatnya atau menyelamatkan dia dari apa yang ditakuti. Tidak terpikir usahanya, tidak terpikir manusia dekatnya atau temannya. Kemudian jika bukan Allah maka hancurlah, kalau bukan Allah maka tidak bisa.
Keadaan inilah yang dinamakan oleh Allah dalam Alquran dengan mudthor atau yang disebut dengan terdesak, dalam keadaan terhimpit masalah, dalam keadaan banyak masalah, sehingga dia betul-betul dan sungguh-sungguh ketika berdoa.
Kadang-kadang, kekhusyuan ini yang kurang dalam doa seseorang. Manusia ketika berdoa mengangkat tangan dengan bersuara, tapi hatinya tidak sepenuhnya memasrahkan diri kepada Allah.
Di sisi lain, terkadang hati manusia tidak khusyuk disebabkan tidak paham dengan doa yang diucapkan karena berbahasa Arab. Maka dari itu, jika doa tersebut menggunakan bahasa Arab, Alquran, atau hadis maka harus memahami terlebih dahulu arti dari doa tersebut.
Jika tidak memahami arti dari doa, maka akan berkurang keberkahannya. Lebih afdol berdoa menggunakan bahasa sendiri tetapi bisa khusyuk.
Kedua, seseorang perlu memilih waktu-waktu dan tempat-tempat yang istimewa. Diantaranya ketika sujud, waktu tengah malam, di tempat yang istimewa seperti Mekah Mukarramah, Madinah atau di tempat orang-orang saleh. Baik di rumah atau di majelis taklim, makam mereka.
Tempat-tempat itulah yang perlu diperhatikan untuk dikabulkannya doa. Kemudian bisa Husnudzon kepada Allah, karena Allah pasti mengabulkan doa umat Muslim jika syarat-syarat doa tersebut bisa terpenuhi.
Di antara syarat yang paling utama dikabulkannya doa adalah makanan yang halal. Karena, jika makanan yang dimakan adalah haram, maka tidak akan dikabulkan setiap doa yang dipanjatkan.
Ketika seseorang meminta doa tentang kesehatan, harta, anak, istri, maupun kedudukan, jangan melupakan dengan mengatakan maalutfhi wal afiyah.
Semua itu dengan kelembutan dan keselamatan dunia dan akhirat ya Allah.
Misalnya, meminta anak dengan doa yang lembut dan kekhusyuan sehingga anak yang diberikan menjadi anak yang sholeh. Begitupun ketika meminta doa harta harus dilakukan dengan kelembutan untuk keselamatan dunia dan akhirat, sehingga harta yang didapatkan dari Allah menjadi berkah.