Ahad 14 Apr 2024 14:03 WIB

Yordania dan AS Bahas Eskalasi di Kawasan

Keduanya menekankan pentingnya mengizinkan aliran bantuan yang cukup ke Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan untuk mencegat rudal yang ditembakkan Iran, di Israel, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.
Foto: REUTERS/Amir Cohen
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan untuk mencegat rudal yang ditembakkan Iran, di Israel, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Kantor berita Turki, Anadolu Agency melaporkan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken membahas perkembangan perang Israel di Jalur Gaza. Mereka juga membahas naiknya ketegangan di kawasan.

Dikutip dari Middle East Monitor, Ahad (14/4/2024) kantor berita Yordania, Petra melaporkan, Safadi menerima telepon dari Blinken. Dalam pembicaraan itu mereka menekankan pentingnya mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup ke Gaza.

Baca Juga

Dalam beberapa kesepakatan, PBB dan lembaga kemanusiaan internasional lainnya memperingatkan kelaparan akut dan malnutrisi sudah "melampaui" ambang batas di Gaza utara. Terutama saat Israel memperketat jumlah bantuan yang dapat masuk ke bagian utara kantong pemukiman itu.

Safadi juga memperingatkan "bencana yang diakibatkan serangan Israel ke Rafah" kota di ujung selatan Gaza yang kini menampung lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina. Israel menggelar operasi militer mematikan ke Jalur Gaza sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan-serangan Israel sudah menewaskan lebih dari 33.600 orang Palestina. Safadi dan Blinken juga membahas perkembangan di kawasan dan upaya untuk meredakan ketegangan.

Terutama ketegangan Iran-Israel akibat serangan Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu. Israel tidak mengkonfirmasi atau membantah serangan yang menewaskan tujuh perwira termasuk dua jenderal Garda Revolusi Iran. Teheran melepaskan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement