Senin 15 Apr 2024 12:34 WIB

Garuda Indonesia Monitor Situasi Timur Tengah Pascaserangan Iran ke Israel

Maskapai Emirates telah batalkan sejumlah penerbangan akibat memanasnya situasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Foto: Republiika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memanasnya situasi global akibat serangan balasan Iran terhadap Israel disebut bakal berpengaruh terhadap sejumlah hal, salah satunya terkait penerbangan. Hal ini pun menjadi perhatian bagi PT Garuda Indonesia (Persero).

Maskapai kebanggaan Indonesia itu tengah memantau perkembangan terkini mengenai kondisi yang terjadi di timur tengah. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan sejauh ini belum ada perubahan mengenai operasional penerbangan Garuda untuk pasar internasional.   

Baca Juga

"Belum sementara ini, tapi kami monitor," singkat Irfan saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (15/4/2024).

Sebelumnya, Maskapai Emirates membatalkan sejumlah penerbangan akibat memanasnya situasi yang terjadi di Timur Tengah. Maskapai yang berpusat di Uni Emirat Arab (UEA) mengambil langkah preventif dengan membatalkan sejumlah penerbangan setelah serangan balasan yang dilakukan Iran terhadap Israel.

"Maskapai Emirates telah membatalkan penerbangan dan mengubah rute setelah Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam," bunyi pernyataan Emirates seperti dilansir dari Reuters pada Senin (15/4/2024).

Iran pada Ahad (14/4/2024) dini hari WIB melancarkan serangan balasan ke Israel dengan mengirim puluhan drone seperti dilaporkan Axios dilansir Times of Israel. Sementara Sky News Arab mengutip media Iran mengatakan sebanyak 50 drone diterbangkan menuju Tel Aviv.

Sirene dan ledakan keras terdengar di utara dan selatan, serta di Yerusalem dan banyak kota di Tepi Barat bagian utara. Hal itu menyusul serangan massal pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.

Times of Israel melansir, layanan ambulans Magen David Adom mengatakan sejauh ini belum menerima laporan korban cedera menyusul sirene yang berbunyi di seluruh negeri. Sirene terdengar di Beersheba, Dimona, dan daerah lain di selatan di tengah serangan rudal dan drone Iran yang sedang berlangsung terhadap Israel. Sirene dan ledakan juga terdengar di Yerusalem.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement