Selasa 16 Apr 2024 04:03 WIB

Iran Serang Israel, Penerbangan Umroh Indonesia Dipastikan tidak Lewat Negara Konflik

WNI berencana bepergian ke Iran dan Israel diminta menunda rencana perjalanan.

Red: Ani Nursalikah
Team leader dari Abhinaya PT Dava Tour & Travel berbincang dengan jamaah umroh saat menunggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (29/4/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Team leader dari Abhinaya PT Dava Tour & Travel berbincang dengan jamaah umroh saat menunggu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (29/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Otoritas Bandara Wilayah II Medan menyebut bahwa penerbangan jamaah umroh Indonesia, termasuk Bandara Internasional Kualanamu tidak melewati wilayah udara berkonflik Israel-Iran.

"Selama ini jalur penerbangan jamaah umroh Indonesia tidak melalui Iran. Apalagi Israel di wilayah utara," ucap Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan Sokhib Al Rokhman di Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (15/4/2024).

Baca Juga

 

Hingga kini, jalur penerbangan umroh Indonesia melewati wilayah udara atau transit di negara-negara Timur Tengah menuju ke Arab Saudi masih dinyatakan aman. Termasuk penerbangan jamaah umroh yang dilayani oleh beberapa maskapai di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

 

"Seperti Lion, itu masih aman jalurnya. Jadi dari sini (Kualanamu,) Lion transit di Kolombo untuk technical landing (pendaratan teknis), terus lanjut ke Saudi," katanya.

 

Kemudian maskapai Qatar Airways, lanjut dia, dari Bandara Internasional Kualanamu transit ke Doha di Qatar, dan melanjutkan penerbangan jamaah umrah ke Arab Saudi.

 

Data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara mencatat pada 2023 sebanyak 38.224 jamaah melakukan perjalanan ibadah umroh melonjak sekitar 36,54 persen dibandingkan pada 2022.

"Dari Doha ke Arab Saudi, Insya Allah juga itu aman. Terkait dengan Iran, memang selama ini penerbangan kita tidak lewat Iran," kata Sokhib.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sedang menunggu notice to airmen (Notam/pemberitahuan resmi) larangan melintasi wilayah udara negara-negara Timur Tengah.

"Kita mengupdate informasi negara di Timur Tengah. Iran dan Mesir telah mengeluarkan Notam, tapi kalau Mesir kita (penerbangan) tidak sampai ke sana," ungkap Sokhib.

 

Warga negara Indonesia (WNI) berencana melakukan perjalanan dengan penerbangan melewati wilayah udara negara-negara Timur Tengah, diimbau mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan menyusul konflik terbaru Iran-Israel. Kementerian Luar Negeri meminta para WNI segera menghubungi maskapai penerbangan masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.

 

"Kemlu kembali mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan," demikian keterangan tertulis Kemlu, Ahad (14/4/2024).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement