REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) menarik kembali kendaraan (recall) Suzuki Jimny tiga pintu, sebanyak 448 unit akibat masalah pada bagian fuel pump atau pompa bahan bakar.
"Karena Jimny yang ada di Indonesia juga merupakan bagian dari produk global tersebut, sehingga Suzuki Indonesia juga perlu turut serta dalam kampanye Suzuki Product Quality Update yang saat ini sedang berjalan," kata Asst. to Service Dept. Head PT SIS, Hariadi melalui keterangan resmi, Rabu (17/4/2024).
Menurut dia, kendaraan Jimny tiga pintu yang terkena imbas dari masalah global ini yang diproduksi pada 20 November 2017 hingga 29 Agustus 2019. Hal ini dilakukan oleh Suzuki untuk memberikan rasa yang aman dan juga nyaman kepada para pengguna kendaraan legendaris tersebut.
Hariadi melanjutkan, investigasi yang dilakukan pihak internal ketika ditemukannya masalah pada impeller fuel pump atau baling-baling pada pompa bahan bakar yang berada di dalam tangki bahan bakar Suzuki Jimny, PT SIS akan bertanggung jawab. Jika konsumen tidak memeriksakannya ke bengkel resmi Suzuki, komponen yang rusak ini akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan mesin kendaraan itu sendiri.
Pemeriksaan lebih lanjut serta penggantian komponen ini hanya akan memakan waktu dua jam. Pemeriksaan akan dilakukan oleh tim ahli dari pelayanan purna jual Suzuki yang ditopang oleh 192 lokasi Bengkel Resmi dan 48 Service Point yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dan menjaga kualitas pelayanan, penggantian komponen ini, baik barang baru maupun jasanya, tidak akan dikenakan biaya alias gratis.
Untuk tetap menjaga kualitas produk, serta memastikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan berkendara, Suzuki mengimbau para pelanggan untuk melakukan service berkala di Bengkel Resmi Suzuki sesuai dengan kebutuhan dan manual kendaraan yang dimiliki. Booking service dapat dilakukan secara mandiri melalui layanan yang telah tersedia seperti Halo Suzuki di nomor 0800-1100-800 atau Whatsapp Halo Suzuki di nomor 0811-1993-0800.