Kamis 18 Apr 2024 09:45 WIB

Pengamat: Biaya Hidup Jadi Faktor Menurunnya Jumlah Pendatang di DKI

Biaya hidup minimal di Jakarta Rp 3 juta sementara gaji karyawan Rp 4 juta per bulan.

Red: Fuji Pratiwi
Pemudik tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemudik tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menyebutkan biaya hidup tinggi menjadi faktor menurunnya jumlah pendatang baru atau warga yang merantau ke Jakarta, setelah Lebaran tahun ini.

"Banyak pemudik sekarang tidak mau membawa keluarga lagi ke Jakarta karena mereka sendiri sudah tertekan dengan biaya hidup, makin lama makin mahal," kata Yayat disiarkan ANTARA di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga

Yayat menjelaskan, untuk biaya makan di Jakarta saja bisa menghabiskan Rp 3 juta per bulan. Itu pun belum mencukupi segala kebutuhan lainnya.

Terlebih, gaji para pekerja di Jakarta yang rata-rata sekitar Rp 4 jutaan sehingga akan memilih hidup di indekos atau kontrakan murah. "Apalagi yang masih bujangan dari kampung itu satu indekos atau kontrakan bisa lima orang untuk menghemat biaya," ujarnya.