REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usia remaja merupakan masa untuk pencarian jati diri dan pembentukan identitas. Pada masa ini, anak-anak akan mulai mencoba mengenali diri mereka sendiri, mempelajari nilai yang mereka yakini, serta menemukan tempat yang sesuai untuk mereka.
"Ini membuat usia remaja menjadi jendela pertumbuhan yang sensitif," ungkap research officer Tanya Stephenson melalui laman resmi Monash University, seperti dikutip pada Rabu (17/4/2024).
Remaja dengan persepsi identitas diri yang lemah cenderung menghadapi masalah dengan kepercayaan diri. Mereka juga bisa menjadi lebih berisiko terhadap masalah kesehatan mental atau lebih rentan untuk melakukan perilaku berisiko.
"Remaja yang memiliki persepsi identitas diri yang kuat lebih berdaya untuk membuat keputusan hidup. Ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang sehat dan pandangan yang positif terhadap hidup," ujar Stephenson.