REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung optimalisasi potensi sumber air untuk mendukung produksi pertanian di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk itu, Kementan mendukung upaya “pompanisasi”.
Staf Khusus Menteri Pertanian Sam Herodian mengatakan, pihaknya meninjau beberapa lokasi sumber mata air yang diperkirakan dapat mendukung potensi pertanian di Kabupaten Gunungkidul melalui pompanisasi.
“Gunungkidul punya potensi luar biasa. Menurut laporan dari Wakil Bupati bahwa musim panen rata-rata baru satu kali. Kita tambah lagi pompanisasi, mungkin bisa meningkat,” kata Sam, saat meninjau lahan persawahan di Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Senin (22/4/2024).
Sam berharap pemanfaatan pompa air dapat mengoptimalkan potensi pertanian di Gunungkidul dan meningkatkan produksinya, sehingga juga bisa berdampak terhadap ketahanan pangan. “Pompanisasi dapat mendukung periode masa tanam, yang biasanya satu kali, diharapkan lebih dari satu kali,” kata dia.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menyambut baik program pompanisasi dari pemerintah pusat. Upaya tersebut, kata dia, dapat membantu petani dalam mengoptimalkan sumber air. “Ke depan, kami optimistis adanya dukungan pompanisasi dapat meningkatkan produksi pertanian,” ujar dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan, program dari Kementan tersebut diharapkan dapat mendukung produksi pertanian. “Saat ini sedang kita identifikasi potensi pertanian, yang biasanya hanya panen satu kali, kita dorong agar bisa tanam dalam setahun lebih dari satu kali,” kata dia.
Rismiyadi mengatakan, dari Kementan sudah menyanggupi mengirimkan 26 pompa secara bertahap. “Ini nanti kami akan distribusikan ke delapan kapanewon dan ke depan akan diusahakan lebih banyak lagi,” ujarnya.