Senin 22 Apr 2024 22:42 WIB

Peternak di Temanggung Dilatih Budi Daya Maggot untuk Pakan

Maggot bisa menjadi alternatif di tengah mahalnya harga pakan ternak.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Maggot atau larva dari lalat black soldier fly (BSF).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
(ILUSTRASI) Maggot atau larva dari lalat black soldier fly (BSF).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG — Sebanyak 20 peternak dan pembudi daya ikan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan pelatihan budi daya maggot. Hasil budi daya larva lalat itu dinilai dapat menjadi alternatif untuk pakan ternak.

Kegiatan pelatihan budi daya maggot itu digelar Kantor Pertanahan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Temanggung Retna Kustiyah, Senin (22/4/2024), mengatakan, kegiatan pelatihan budi daya maggot itu didasari pengembangan pakan ternak alternatif. Apalagi di tengah harga pakan lain yang mahal.

Baca Juga

Retna mengatakan, larva lalat itu dibudidayakan dengan memanfaatkan sampah organik. Dengan budi daya itu, kata dia, diharapkan dapat membantu peternak dalam mengurangi biaya untuk pakan.

Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo mengatakan, kegiatan pelatihan budi daya maggot di Desa Pakurejo, Kecamatan Bulu, ini menjadi pilot project. Jika bisa direalisasikan dengan baik oleh peternak atau pembudi daya ikan, pelatihan bisa dilakukan di desa lainnya untuk mendukung usaha masyarakat.

“Potensi perikanan di Temanggung bagus karena banyak petani ikan, terutama di daerah Bulu dan Ngadirejo,” ujar Hary.

Hary mengatakan, pakan ini hal penting dalam usaha peternakan ataupun pembudidayaan ikan. Ketika pakan ternak mahal, kata dia, bisa juga berimbas terhadap harga produk pangan di pasaran. Karenanya, kata dia, pemerintah memfasilitasi kegiatan untuk mendorong pakan ternak alternatif tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement