REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG — Sebanyak 20 peternak dan pembudi daya ikan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan pelatihan budi daya maggot. Hasil budi daya larva lalat itu dinilai dapat menjadi alternatif untuk pakan ternak.
Kegiatan pelatihan budi daya maggot itu digelar Kantor Pertanahan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Temanggung Retna Kustiyah, Senin (22/4/2024), mengatakan, kegiatan pelatihan budi daya maggot itu didasari pengembangan pakan ternak alternatif. Apalagi di tengah harga pakan lain yang mahal.
Retna mengatakan, larva lalat itu dibudidayakan dengan memanfaatkan sampah organik. Dengan budi daya itu, kata dia, diharapkan dapat membantu peternak dalam mengurangi biaya untuk pakan.
Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo mengatakan, kegiatan pelatihan budi daya maggot di Desa Pakurejo, Kecamatan Bulu, ini menjadi pilot project. Jika bisa direalisasikan dengan baik oleh peternak atau pembudi daya ikan, pelatihan bisa dilakukan di desa lainnya untuk mendukung usaha masyarakat.
“Potensi perikanan di Temanggung bagus karena banyak petani ikan, terutama di daerah Bulu dan Ngadirejo,” ujar Hary.
Hary mengatakan, pakan ini hal penting dalam usaha peternakan ataupun pembudidayaan ikan. Ketika pakan ternak mahal, kata dia, bisa juga berimbas terhadap harga produk pangan di pasaran. Karenanya, kata dia, pemerintah memfasilitasi kegiatan untuk mendorong pakan ternak alternatif tersebut.