REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, menilai, Jakarta harus dipimpin oleh sosok gubernur yang tegas dan mampu mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan kemacetan hingga tata ruang.
"Kota ini membutuhkan seorang pemimpin yang berani mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat, meskipun tidak selalu populer," kata Justin saat dihubungi di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Pernyataan ini menanggapi maraknya nama atau figur yang muncul ke publik terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 pada November tahun ini. Justin menyebut banyak masalah kronis di DKI Jakarta yang dapat diatasi melalui langkah-langkah berani yang mungkin dapat menuai berbagai kontroversi (perdebatan).
Namun, langkah tersebut harus dilakukan dengan tegas karena menurut Justin penanganan yang tidak tuntas tidak akan pernah membawa perbaikan yang berarti. Menurut Justin, DKI Jakarta memerlukan pemimpin yang siap mengambil kebijakan yang mungkin tidak selalu disukai, bahkan jika itu berarti risiko tidak terpilih kembali, demi kepentingan penyelesaian masalah-masalah kronis kota ini dalam jangka waktu lima tahun.
Lebih lanjut, Justin mengatakan, salah satu masalah kronis yang dihadapi Jakarta yakni masalah tata ruang yang buruk. Menurut dia, sebagian besar, masalah di kota ini berasal dari buruknya penindakan dan penanganan untuk tata ruang yang efektif.
Ia memberikan contoh, mulai dari pelanggaran zona hijau, bangunan tanpa izin mendirikan bangunan (IMB) yang merusak fungsi lahan dan sungai, hingga penyalahgunaan trotoar dan bahu jalan, semuanya menjadi permasalahan yang harus segera ditangani.
"Dalam mengatasi kemacetan sendiri, juga diperlukan langkah-langkah progresif seperti penindakan parkir liar, pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor, sertifikasi garasi mobil untuk setiap pembelian mobil baru, serta uji emisi," katanya.
Ia menegaskan, semua itu harus dilakukan untuk mengendalikan jumlah kendaraan bermotor yang mencapai lebih dari 25 juta unit saat ini di Jakarta. Selain itu, Justin juga menggarisbawahi pentingnya Gubernur Jakarta nanti untuk memiliki wakil yang kuat, sehingga dapat bekerja bahu membahu dengan orang nomor satu di DKI itu dalam menjalankan agenda progresif.
"Intinya, Jakarta harus memiliki gubernur progresif yang siap menghadapi tantangan dan dapat bertindak nyata," katanya.