Senin 29 Apr 2024 14:25 WIB

Pengamat: Usut Tuntas Kematian tak Wajar Brigadir RAT

Pengusutan kasus kematian tak wajar anggota polisi seringkali tak tuntas.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).
Foto: Polrestro Jaksel/Antara
Polisi melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menegaskan pentingnya mengungkap motif kematian tidak wajar anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir RAT yang diduga bunuh diri. Pengusutan motif diperlukan untuk mengetahui penyebab tidak sedikitnya anggota Polisi yang meninggal tak wajar.

 “Kasus anggota kepolisian yang meninggal dengan tidak wajar seperti ini adalah yang ke sekian kali. Dan bisa terjadi pada level Tamtama sampai Perwira, dari ajudan kapolda sampai perwira kepala satuan,” ujar Bambang Rukminto dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

Baca Juga

Bambang melanjutkan, pengusutan kasus kematian tidak wajar anggota kepolisian sering kali tak tuntas dan berhenti hanya pada penyebab kematian, tidak sampai mengungkap motif di baliknya. Pengungkapan motif ini penting dilakukan untuk evaluasi pembinaan mental anggota.

Fenomena seperti ini, kata ia, tentu mengejutkan publik. Seorang personel kepolisian yang dididik dengan mentalitas yang kuat ternyata juga bisa serapuh itu sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. 

“Pertanyaan yang muncul adalah ada apa dengan pembinaan mental anggota kepolisian kita?” tanya Bambang dengan heran.

Menurut Bambang, problem tekanan kerja maupun psikologis anggota berat adalah fenomena umum yang tidak bisa dijadikan pembenaran perilaku anggota yang mengakhiri hidupnya. Artinya ada problem individu pada masing-masing anggota, entah problem keluarga, fisik bahkan tekanan pinjol seperti juga terjadi pada anggota masyarakat lain. 

“Menelisik motif kematian anggota ini penting untuk bahan evaluasi, dan itu mendesak dilakukan agar tak muncul lagi kematian-kematian anggota yang percuma,” terang Bambang.

Sebelumnya, RAT ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di dalam Toyota Alphard. Pada saat ditemukan RAT duduk di bagian kemudi dan terdapat luka tembak di bagian kepalanya. Detik-detik korban RAT ditemukan terekam oleh kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian. Di dalam mobil itu juga ditemukan sepucuk senjata api jenis HS dengan kaliber 9 milimeter (mm). 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement