REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah mengatakan memberikan kuota 120 ribu orang untuk Indonesia yang ingin melaksanakan haji fast track. Jumlah itu merupakan kuota terbesar yang diberikan pemerintah Arab Saudi dibandingkan ke negara-negara lainnya.
"Pertemuan, juga membahas tentang project fast track atau road to Makkah, yang mana kita dapat mengatakan bahwasanya kurang lebih akan ada 120 ribu jamaah haji yang akan menggunakan fasilitas ini," kata Tawfiq, usai bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wapres di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Tawfiq juga menyampaikan kepada Wapres Ma'ruf bahwa mereka datang ke Indonesia bersama dengan delegasi yang sangat besar dari berbagai sektor pemerintahan. Di antaranya ada juga perwakilan penerbangan sipil Arab Saudi. Pemerintah Saudi ingin menjamin pelayanan jamaah haji yang lebih baik bagi jamaah haji Indonesia.
Pemerintah Saudi memberikan catatan pada tahun ini jumlah jamaah umroh yang datang dari Indonesia sangat besar, lebih dari 1,2 juta orang.
"Pada tahun ini kami juga merencanakan untuk memberikan izin masuk bagi jamaah umroh ke Saudi lebih cepat, yaitu mulai tanggal 14 Dzulhijjah, begitu lepas selesai ritual haji kami segera membuka masuknya jamaah umroh dari Indonesia mulai tanggal 14 Dzulhijjah," ujar Tawfiq.
"Sehingga kita bisa memanfaatkan pesawat-pesawat yang datang untuk menjemput jamaah haji untuk kepulangan mereka bisa membawa jamaah umroh yang ingin melaksanakan ibadah ke Arab Saudi. Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan ucapan selamat kami, dan kami bersiap menyambut dengan hangat seluruh jamaah haji Indonesia dan juga jamaah umroh ke Arab Saudi," kata Tawfiq.