REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan serangan udara Israel ke Damaskus melukai delapan personel militer Suriah. Dalam pernyataannya Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan serangan Israel yang diluncurkan dari daerah pendudukan Darat Golan ke "salah satu lokasi di sekitar Damaskus" menyebabkan kerusakan materil.
Pada Jumat (3/5/2024) sumber keamanan dari aliansi yang mendukung pemerintah Suriah mengatakan, serangan itu menghantam gedung yang dioperasikan pasukan keamanan Suriah. Militer Israel belum menanggapi permintaan komentar dari media asing.
Selama bertahun-tahun, Israel menyerang target-target di Suriah yang diduga memiliki hubungan dengan Iran. Serangan-serangan itu semakin meningkat sejak perang Israel di Gaza yang dimulai serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sejak itu Israel menggelar serangan udara, darat dan laut ke Jalur Gaza, meningkatkan serangan ke Suriah dan baku tembak dengan Hizbullah di Lebanon. Sumber keamanan mengatakan serangan pada Kamis (2/5/2024) itu menghantam sebelah selatan Sayyidah Zaynab, yang juga ditempati Hizbullah dan pasukan Iran.
Sumber mengatakan lokasi yang diserang tidak dioperasikan unit-unit Iran atau Hizbullah. Pertempuran antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah meningkat tajam sejak perang Gaza. Pada Kamis kemarin kelompok bersenjata yang didukung Iran,
Perlawanan Islam di Irak atau al-Moqawamat al-Islamiat fi al-Iraq mengatakan mereka meluncurkan sejumlah serangan rudal jelajah ke Israel. Sumber mengatakan serangan yang menggunakan beberapa rudal jelajah tipe Arqub merupakan serangan pertama yang mengincar Kota Tel Aviv.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengklaim lusinan serangan roket dan drone ke pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah dan ke Israel selama enam bulan terakhir. Israel tidak memberikan komentar mengenai serangan-serangan yang diklaim kelompok bersenjata Irak.