Kamis 17 Jul 2025 07:43 WIB

Pengakuan Pemimpin Spiritual Druze Suriah-Lebanon tentang Bentrok Sweida dan Kongsi Israel

Israel menggunakan faksi perlawanan minoritas di Suku Druze

Asap mengepul dari bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dan milisi Druze di kota Sweida, Suriah selatan, Selasa, 15 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Omar Sanadiki
Asap mengepul dari bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dan milisi Druze di kota Sweida, Suriah selatan, Selasa, 15 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Mayoritas masyarakat di kota Sweida, Suriah, berharap kesepakatan yang dicapai dengan pemerintah akan memulihkan keamanan dan stabilitas di kota tersebut, yang telah dilanda bentrokan berdarah selama berhari-hari.

Hal ini disampaikan Pemimpin Spiritual Komunitas Druze, Youssef Jarboua, dikutip dari Aljazeera, Kamis (17/7/2025).

Baca Juga

Setelah berhari-hari bentrokan mematikan, kedua belah pihak pada Rabu (17/7/2025) mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk menempatkan pos-pos pemeriksaan keamanan di Sweida dan mengintegrasikannya secara penuh ke dalam negara Suriah.

Al-Jarboua menekankan keyakinannya bahwa jika perjanjian tersebut diajukan ke referendum publik di antara masyarakat provinsi Sweida, hasilnya akan menjadi mayoritas yang mendukungnya.

Perjanjian ini didukung oleh mayoritas penduduk Sweida dan para pemimpin spiritual.

Hal tersebut setelah krisis baru-baru ini menegaskan kepada mereka bahwa bergabung dengan negara adalah satu-satunya cara untuk memulihkan keamanan dan stabilitas, kata Jarboua dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera.

Pemimpin Druze Hikmat al-Hijri, yang telah berperang melawan pasukan pemerintah dengan bantuan Israel, menolak kesepakatan yang diumumkan dan mengatakan bahwa dia akan terus berjuang sampai semua wilayah kota dibebaskan.

BACA JUGA: Heboh, Hacker Iran Bongkar dan Sebar Biografi Ribuan Warga Israel Terkait Militer

Al-Hijri lebih lemah dari pemerintah

Al-Hijri mendapat dukungan dari sebagian penduduk Sweida, tetapi tidak mewakili mayoritas penduduk kota, menurut Jarboua.

Bentrokan yang terjadi baru-baru ini menegaskan ketidakmampuan faksi yang dipimpin oleh al-Hijri dalam menghadapi pasukan pemerintah dan membuat kota tersebut jatuh ke dalam kekacauan, pembunuhan, dan kehancuran.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement