REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kemenparekraf menggelar kegiatan Food Startup Indonesia (FSI) 2024 di JW Marriot Yogyakarta, Kamis (2/5/2024). Rangkaian kegiatan FSI 2024 akan dilaksanakan di lima kota yaitu Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.
"Program FSI ini sebenarnya untuk mendukung industri kuliner untuk bisa naik kelas berkembang untuk kemudian bisa menjadi ekspor," ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani.
Nantinya, peserta terpilih akan dibimbing dan dilatih untuk mendapatkan akses permodalan dan juga pemasaran hingga ke design packaging-nya. "BPOM akan membantu untuk mendapatkan izin edarnya, dan ke depannya lagi kami akan menggandeng badan jaminan halal, karena sekarang bisnis kuliner harus sudah wajib ada sertifikasi halal," ujarnya.
Kemenparekraf akan mengawali tahapan FSI 2024 dengan seminar atau konferensi lalu dilanjutkan pitching forum agar melatih para pengusaha kuliner untuk mempresentasikan model usaha kepada calon investor. Hal itu dilanjutkan ke tahapan terakhir yaitu final pitch dan networking yaitu mempertemukan para pengusaha kuliner dengan investor potensial.
Terdapat 20 mentor dan investor yang ikut serta dalam FSI 2024. Investasi total senilai 16,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan 1.000 SKU yang siap dipasarkan dan akan membantu UMKM untuk lebih terakselerasi. Acara ini diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya pada subsektor kuliner.
Pengumuman untuk 50 UMKM Makanan dan Minuman yang terkurasi untuk maju ke babak Demoday pada 30-31 Juli 2024 akan dilaksanakan di Bali. Pendaftaran untuk mengikuti program FSI 2024 pelaku usaha kuliner dapat mengakses pada website www.foodstartup.id yang dibuka dari tanggal 2 hingga 31 Mei 2024.
Rizki menuturkan harapannya untuk pelaksanaan FSI 2024 dapat memberikan dampak dan juga manfaat bagi pengembangan bisnis kuliner Indonesia agar bisa go global dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.