REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang masuk kembali ke pasar RI pada pekan ketiga April 2024. Berdasarkan data transaksi 29 April hingga 2 Mei 2024 nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 3,06 triliun.
"Ini terdiri dari beli neto Rp 3,75 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 2,27 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 1,58 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/5/2024).
Selama 2024, berdasarkan data setelmen hingga 2 Mei 2024, Erwin mengatakan nonresiden jual neto Rp 53,76 triliun di pasar SBN. Begitu juga dengan jual neto Rp 53,76 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 6,11 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 13,87 triliun di SRBI.
Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun per 2 Mei 2024 sebesar 73,30 basis poin (bps). "Premi CDS Indonesia ini turun dibandingkan 26 April 2024 sebesar 76,85 bps," ucap Erwin.
Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun naik ke level 7,17 persen pada akhir Kamis (2/5/2024). Lalu, pada Jumat (3/5/2024), yield SBN 10 tahun turun pada level 7,10 persen.
Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 16.180 per dolar AS pada Kamis (2/5/2024). Selanjutnya, rupiah dibuka pada level Rp 16.160 per dolar AS pada Jumat (3/5/2024).
Erwin memastikan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. "Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Erwin.