Ahad 05 May 2024 14:48 WIB

Alasan Bos BI Yakin Rupiah akan Terus Menguat Hingga Akhir 2024

Kenaikan suku bunga BI Rate maupun juga SRBI membuat daya tarik imbal hasil investasi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: Tangkapan Layar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini penguatan nilai tukar rupiah akan terus berlangsung dari sekarang hingga akhir tahun ini.  Perry menyebut dalam waktu satu bulan ke depan rupiah akan terus menguat mengarah kepada Rp 16 ribu per dolar AS. 

“Kalau Bank Indonesia meyakini bahwa nilai tukar rupiah akan menguat ke Rp 16 ribu dan kemudian Rp 15.800 per dolar AS,” kata Perry dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, Jumat (3/5/2024). 

Perry menyebut terdapat empat faktor utama yang membuat BI yakin rupiah akan terus menguat. Pertana, yakni dengan adanya kenaikan suku bunga BI Rate maupun juga SRBI membuat daya tarik imbal hasil investasi portofolio di Indonesia kembali menarik. 

“Dengan kenaikan itu kalau kita bandingakn dengan India yield diferential atau perbedaan yield itu sudah lebih baik dari India, sehingga itu menjadi atraktif,” ucap Perry.

Faktor kedua yaitu saat ini inflow sudah kembali masuk. Hal tersebut terlihat dari inflow SRBI sudah kembali masuk pada pekan keempat April 2024 berjumlah Rp 4,5 triliun. 

Lalu pada pekan pertama Mei 2024, terdaoat beli neto Rp1,58 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Bahkan, Perry menuturkan SBN yang semula outflow itu sudah kembali inflow pada pekan pertama Mei 2024.

“Itu faktor kedua yang akan memperkuat stabilitas dan pengautan nilai tukar rupiah yaitu kembali masuknya investasi portofolio tidak hanya di SRBI,” ucap Perry. 

Lalu yang ketiga yaitu prospek ekonomi Indonesia yang baik. Dengan daya tahan yang kuar, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, inflasi rendah dalam  kisaran 2,5 plus minus satu persen, dan kredit terus tumbuh menjadi prospek yang baik dan menjadi daya tarik investasi. 

Selanjutnya faktor keempat yaitu komitmen Bank Indoneisa untuk menjaga nilai tukar rupiah. “Kami terus koordinasi dengan pemerintah dan KSSK,” tutur Perry. 

BI mencatat rupiah ditutup pada level Rp 16.180 per dolar AS pada Kamis (2/5/2024). Selanjutnya, rupiah dibuka pada level Rp 16.160 per dolar AS pada Jumat (3/5/2024).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement