REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat ruang angkasa baru Boeing, Starliner, menunda upaya peluncuran pertamanya Senin (6/5/2024) malam, karena masalah dengan “katup pelepas oksigen di Centaur Stage di Atlas V”, NASA memposting di media sosial X. Atlas V, roket penerbangan yang diproduksi oleh United Launch Alliance, telah menerbangkan misi sejak 2002 dengan tingkat keberhasilan 100 persen, tetapi ini adalah misi pertamanya dengan para astronaut.
“Tim teknisi telah mengevaluasi kendaraan tersebut tidak dalam konfigurasi yang memungkinkan kami melanjutkan penerbangan hari ini,” kata seorang pejabat di Mission Control dalam siaran pers di NASA Television kira-kira dua jam satu menit sebelum jadwal peluncuran pada pukul 22.34 EDT (Pukul 00.24 GMT Selasa, 7 Mei 2024), dilansir Space, Selasa (7/5/2024).
Tanggal peluncuran baru belum diumumkan, tetapi peluang cadangan tersedia segera pada Selasa (7/5/2024) atau Jumat (10/5/2024).
Setelah mencapai luar angkasa, Starliner akan membawa awak astronaut pertamanya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Yaitu, Barry “Butch” Wilmore dan Suni Williams.
Mereka berdua adalah mantan pilot uji Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) serta astronaut veteran ISS; misi Starliner baru mereka diperkirakan akan menghabiskan waktu sekitar satu pekan di kompleks yang mengorbit.
Saat Wilmore dan Williams terbang ke luar angkasa, mereka akan menjadi awak pertama yang melakukannya dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral sejak Apollo 7 pada 1986. Mereka juga akan menjadi manusia pertama yang terbang ke luar angkasa dengan menggunakan roket Atlas sejak Gordon Cooper melakukannya pada Mercury-Atlas 9 pada 1963.
NASA bertujuan agar Starliner siap menjalankan misi operasional tahun depan guna memenuhi tujuan lamanya yaitu mengirim dua pesawat ruang angkasa berbeda dari tanah AS. Vendor kru komersial lainnya, SpaceX, telah mengirimkan para kru ke ISS sejak uji peluncuran pertamanya pada 2020.