Kamis 09 May 2024 06:33 WIB

Antisipasi Meltusnya Gunung Berapi Ciremai, BPBD dan Warga Berlatih Hadapi Erupsi

Kuningan merupakan daerah dengan cakupan wilayah 60 persennya Gunung Ciremai, puncak tertinggi Jawa Barat.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Gunung Ciremai merupakan gunung berapi tertinggi di Jabar. Gunung ini masih tergolong aktif. (Dok. Republika/Wikipedia)
Gunung Ciremai merupakan gunung berapi tertinggi di Jabar. Gunung ini masih tergolong aktif. (Dok. Republika/Wikipedia)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Gunung Ciremai merupakan salah satu gunung tertinggi di Jabar. Gunung berapi yang menjadi potensi wisata alam Kabupaten Kuningan ini pun masih tergolong aktif.

Mengantisipasi terjadi erupsi Gunung Ciremai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar menggelar gladi lapang (Field Training Exercise) erupsi Gunung Ciremai, Rabu (8/5/2024). Kegiatan itu diadakan di TNGC Palutungan, Cisantana, Kabupaten Kuningan.

Gladi lapang tersebut bertujuan untuk menguji berbagai protokol yang telah disepakati bersama oleh Tim Siaga Bencana dan masyarakat desa. Selain itu, melatih koordinasi komunikasi dan peran Tim Siaga Bencana.

Dengan adanya gladi lapang itu, diharapkan jatuhnya korban jiwa akibat bencana erupsi Gunung Ciremai dapat diantisipasi. Pasalnya, masyarakat sudah mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan saat bencana yang kemungkinan terjadi.

Kepala BPBD Provinsi Jabart Herman Suryatman mengatakan, seluruh elemen, baik aparatur, masyarakat maupun organisasi pegiat lingkungan harus memiliki kesadaran mengenai kerawanan bencana. ‘’Kita hidup dan besar di Jabar yang notabenenya rawan bencana,’’ ujar Herman.

Herman mengatakan, kesadaran itu harus pula diiringi oleh perasaan takut, yang secara tidak langsung akan menanamkan sifat kewaspadaan. Dia pun menganalogikan, keadaan di Jepang sebagai negara rawan bencana.

‘’Karena perasaan takut membuat mereka mengantisipasi sesuatu yang sering terjadi. Lihat saja, jika di sana terjadi bencana, mereka akan cepat recovery, cepat bertindak," ujarnya.

"Begitupun di Eropa, mereka takut akan datangnya musim dingin berkepanjangan, sehingga membuat teknologi yang akhirnya membuat mereka semakin maju,’’ kata Herman lagi.

Kendatipun rasa takut harus dimiliki, namun tidak boleh ada perasaan ketakutan. ‘’Takut boleh, ketakutan jangan. Mari kita bersama-sama, bahu-membahu, sabilulungan, untuk atisipasi terhadap bencana,’’ ucap Herman.

Sementara Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat mengatakan, Kabupaten Kuningan merupakan daerah dengan cakupan wilayah 60 persennya Gunung Ciremai, puncak tertinggi Jawa Barat.

‘’Namanya sebuah gunung, potensi akan kebencanaan pasti ini. Dengan dilaksanakan simulasi ini merupakan upaya penguatan stakeholder bersama masyarakat untuk mengantisipasi kebencanaan," ucap Iip. n Agus Yulianto

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/305813/antisipasi-meltusnya-gunung-berapi-ciremai-bpbd-dan-warga-berlatih-hadapi-erupsi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement