Ahad 12 May 2024 13:10 WIB

Inggris akan Benahi Penghalang Banjir Antisipasi Krisis Iklim

Penghalang banjir di Inggris perlu ditinggikan terkait perubahan cuaca.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Warga melintasi genangan air banjir di kawasan pemukiman di Carlisle, Inggris.
Warga melintasi genangan air banjir di kawasan pemukiman di Carlisle, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghalang banjir Thames di London, Inggris, dinilai perlu ditinggikan setengah meter guna melindungi kawasan tersebut dari bencana akibat perubahan iklim. Hal ini disampaikan oleh para pejabat London pada peringatan 40 tahun Thames Barrier, yang telah melindungi daratan dari banjir yang terkait dengan air pasang dan gelombang badai

Meskipun pada awalnya dimaksudkan untuk melindungi London hingga tahun 2030, Thames Barrier akan berfungsi hingga tahun 2070, menurut perkiraan Badan Lingkungan Hidup Inggris.

Baca Juga

Namun, permukaan air laut diproyeksikan akan naik sekitar satu meter pada tahun 2100 dan badai akan semakin intens akibat perubahan iklim. Hal ini, menurut para pejabat, berarti pertahanan banjir yang lebih besar akan dibutuhkan.

Sebagai upaya adaptasi iklim, pemerintah London telah berencana meninggikan Thames Barrier hingga 50 centimeter pada tahun 2040. Pertahanan banjir yang berada di sepanjang sungai Thames hilir ini juga akan diperluas hingga ke pusat kota London pada tahun 2050.

Keputusan tentang apa yang harus dilakukan dengan Thames Barrier juga perlu dibuat pada tahun 2040. Pilihannya termasuk meningkatkan apa yang sudah ada untuk mengatasi kenaikan permukaan air laut dan gelombang badai pada tahun 2070 atau membangun waduk di bagian hilir untuk menyimpan air banjir.

Sebuah penghalang baru dengan desain yang mirip dengan Thames Barrier juga bisa jadi akan segera dibangun. Penghalang tersebut memungkinkan kapal untuk melewatinya.

"Keandalan dan keefektifannya menunjukkan kecanggihan desain oleh sekelompok insinyur yang sangat berbakat dan pemeliharaan serta pengoperasian yang berkelanjutan yang dilakukan oleh tim Barrier," kata Andy Batchelor, Manajer Operasi Thames Tidal Defenses, seperti dilansir Euro News, Ahad (12/5/2024).

Namun, lanjut Batchelor, pihaknya tidak akan berpuas diri mengingat ancaman kenaikan permukaan air laut. Itulah sebabnya pengelola Thames telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan para mitra untuk meninjau dan memutuskan opsi akhir abad ini pada tahun 2040 dalam “Thames Estuary 2100 Plan” untuk memastikan ibu kota terlindungi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Untuk diketahui, Thames Barrier diresmikan pada tanggal 8 Mei 1984 oleh Ratu Elizabeth II dan dimaksudkan untuk melindungi London dari banjir hingga tahun 2030. Dibutuhkan waktu delapan tahun untuk membangunnya dan menelan biaya 535 juta poundsterling.

Terletak di bagian hilir Greenwich dan dekat dengan Bandara Kota London, penghalang banjir ini terdiri dari 10 gerbang baja yang selebar bukaan Tower Bridge. Ketika dinaikkan, gerbang-gerbang ini setinggi bangunan lima lantai.

Tanggul ini membantu mencegah banjir parah di 125 kilometer persegi kota dan tembok pertahanan harus lebih tinggi tiga meter jika tidak ada tanggul ini.

Sejak dibangun, Thames Barrier telah ditutup sebanyak 221 kali. Gelombang badai dan banjir rob akan menggenangi bangunan di sepanjang sisi Sungai Thames jika tidak ada tanggul ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement