REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks menteri ESDM Sudirman Said tidak jadi maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 lewat jalur independen lantaran terkendala masalah administrasi. Meski begitu, Sudirman mengaku, sedang menjalin komunikasi dengan parpol.
Sudirman mengaku, menghormati inisiatif para relawan yang menginginkan dirinya bisa maju pada Pilgub Jakarta 2024 lewat jalur independen. Menurut dia, tidak ada salahnya menyambut panggilan dari publik, meski jalur independen memiliki banyak tantangan lantaran harus mengumpulkan KTP ratusan ribu.
Baca: Bakamla RI Jemput 18 Nelayan Indonesia yang Ditangkap di Australia
Ternyata, ia pada akhirnya tidak jadi mendaftar lewat jalur independen karena persyaratan jumlah KTP-nya kurang. Meski begitu, eks Co-Kapten Tim Nasional Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pilpres 2024 itu menegaskan, bakal tetap maju melalui jalur parpol.
"Di luar ini, saya juga berkomunikasi dengan para pimpinan partai politik yang sudah cukup lama meminta saya mempertimbangkan untuk maju menjadi calon kepala daerah," kata Sudirman di Jakarta, Senin (13/5/2024).
Sudirman tak membeberkan parpol mana yang menjalin komunikasi dengan dirinya untuk maju pada Pilgub Jakarta 2024. Dia mengaku, sangat yakin bisa maju untuk bisa merealisasikan visi membangun Jakarta sebagai kota ekonomi. Hal itu kaitannya dengan pelaksanaan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca: Prabowo Baret Merah dan SBY Baret Hijau Saat Reuni Akabri 1971-1975
"Bila semua syarat terpenuhi, dan bila partai-partai memberikan dukungan, masyarakat memberi kepercayaan saya akan membantu pemimpin nasional mewujudkan visi Jakarta sebagai kota ekonomi, kota global yang membanggakan. Pegangannya ya UU DKJ dengan segala turunannya," tuturnya.
Sebelumnya, Relawan Sudirman Said mengonfirmasi adanya kesulitan melakukan proses pendaftaran pencalonan Sudirman Said untuk Pilgub Jakarta melalui jalur independen. Oleh sebab itu, Sudirman dipastikan tidak jadi nyagub di Pilgub Jakarta lewat jalur independen. Sebab deadline pendaftaran jalur tersebut adalah kemarin, Ahad (12/5/2024).
"Relawan Sudirman Said bersepakat menghentikan proses pendaftaran pencalonan Pak Sudirman Said melalui jalur independen," ucap Ketua Relawan SS Teguh Setiawan.
BacaL: Pangkoopsudnas Sebut Drone Jadi Ancaman Operasi Penerbangan
"Sejak kami bergerak mengumpulkan dukungan dari tanggal 1 Mei 2024 sampai berakhir pendaftaran KPU 12 Mei 2024 kami sudah berhasil mengumpulkan 319 ribu dukungan, sedangkan waktu yang di berikan KPU sangat terbatas. Belum lagi kendala sistem Silon down dan sebagainya," kata Teguh.
Salah satu syarat paling utama bagi calon gubernur yang ingin mendaftar via independen diketahui harus memiliki dukungan minimal 7,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta 8,2 juta atau artinya sebanyak 618.968 KTP. Dukungan itu dibuktikan dengan KTP yang diunggah melalui aplikasi Silon oleh tim bakal paslon dengan batas waktu 12 Mei 2024 pukup 23.59 WIB.
Meskipun tidak jadi mendaftarkan Sudirman pada Pilgub Jakarta lewat jalur tersebut, Teguh berharap, ada upaya lain agar sosokmnya tetap bisa dijagokan di Pilgub Jakarta. "Walaupun tidak melanjutkan proses pendaftaran melalui jalur independen kami terus melakukan konsolidasi melalui mekanisme partai politik," ucap Teguh.
Baca: Kapten Pnb Maulana Zulfiqar Raih Badge 1.000 Jam Terbang
"Kita tahu bahwa Pak Sudirman Said tidak diragukan lagi kredibilitasnya. Kami berpendapat Pak Sudirman Said figur yang potensial dan akan pas untuk memimpin kota Jakarta yang akan mengalami transisi fundamental," kata Teguh.