REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan tengah mengalami penuaan populasi atau aging population. Maka, guna mengisi lapangan kerja di sana, Negeri Ginseng tersebut membutuhkan tenaga kerja dari luar negaranya.
Melihat peluang itu, Kuasa Usaha Ad Interima Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul Zelda Wulan Kartika mengatakan, Korea Selatan juga membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia. Baik di sektor industri, kelautan, maupun agrikultur.
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul Teuku Zulkaryadi menambahkan, salah satu lapangan pekerjaan yang terbuka lebar bagi pekerja Indonesia yakni tenaga pengelas atau welder. Dijelaskan, industri perkapalan Korea Selatan mendapat banyak pesanan usai Covid-19.
“Jadi, mereka membutuhkan banyak tenaga pengelas. Itu untuk bekerja di industri perkapalan dan konstruksi di Korea,” ujarnya saat menemui delegasi wartawan Indonesia peserta program Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea di Seoul, Korea Selatan, Rabu (15/5/2024).
Dirinya bercerita, tahun lalu pihak Korea Selatan meminta Indonesia mengirimkan 5.000 tenaga pengelas. Sayangnya, cuma sekitar 1.500 yang bisa dikirim.
"Masih ada sekitar 3.500 yang tidak bisa kita penuhi," jelas dia. Salah satunya, lanjut Yadi, karena Korea Selatan ingin tenaga pengelas yang dikirim profesional.
Diungkapkan, Korea Selatan kini melaksanakan program Employment Permit System (EPS) guna menarik tenaga kerja dari 16 negara yang diajak bekerja sama. Di antaranya Indonesia, melalui mekanisme antarpemerintah atau G to G.