REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Al Kahfi mengandung banyak kisah, salah satunya kisah tentang Nabi Khidir. Adapun keutamaan Surat Al Kahfi telah disebutkan dalam riwayat hadits, di mana Rasulullah SAW bersabda:
من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء الله له من النور ما بين قدميه وعنان السماء
"Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi, maka itu akan menjadi cahaya baginya dari kepala hingga kakinya. Dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi." (HR Ahmad)
Pakar Ilmu Alquran, KH Ahsin Sakho Muhammad mengungkapkan, Surat Al-Kahfi antara lain mengisahkan pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khiddir. Ini mengandung hikmah bahwa ada ilmu dari Allah yang dibagikan kepada manusia, dan ada yang tidak dibagikan dan hanya dimiliki Nabi Khidir berupa pengetahuan untuk melihat masa depan. Berikut tiga kisah Nabi Khidir yang terkandung dalam Surat Al Kahfi.
1. Nabi Khidir melubangi perahu
Pada ayat 60-82 Surat Al Kahfi, dipaparkan perjalanan yang dilakukan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Nabi Khidir menaiki perahu lalu melubangi perahu tersebut. Kiai Ahsin menjelaskan ada alasan mengapa Nabi Khidir melubangi perahu tersebut.
"Secara syar'i tentu ini tidak bisa, masak orang pinjam perahu terus dirusak perahunya. Tetapi kenapa ini dilakukan, karena jika tidak dilubangi agar tenggelam, maka perahunya akan dirampas oleh penguasa saat itu," jelas Kiai Ahsin.
2. Membunuh pemuda
Juga diceritakan bahwa Nabi Khidir membunuh seorang anak muda. Kiai Ahsin memaparkan bahwa jika tidak dibunuh, maka pemuda itu bisa membuat orang tuanya, yang beriman kepada Allah SWT, terjerumus pada kekafiran.
3. Memperbaiki dinding rumah yang hampir runtuh
Hal lain yang dilakukan Nabi Khidir yaitu memperbaiki dinding rumah yang hampir runtuh karena di bawahnya terdapat harta peninggalan orang tua yang kelak berguna untuk masa depan dua anak yatim.
Tiga hal itulah yang dikerjakan oleh Nabi Khidir selama perjalanannya bersama Nabi Musa. Tiga perbuatan tersebut juga membuat Nabi Musa terheran-heran dan mempertanyakannya kepada Nabi Khidir.
Namun, berdasarkan kesepakatan di awal bahwa jika Nabi Musa ingin belajar darinya maka tidak boleh bertanya sampai Nabi Khidir menjelaskannya. Dalam Alquran dikatakan:
قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖ
"Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu." (QS. Al Kahfi ayat 70)
Berdasarkan kisah tersebutlah, terpetik sebuah hikmah bahwa ada ilmu yang tidak diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia karena berbahaya jika diberikan. Tetapi, ilmu tersebut ada seperti dalam kisah Nabi Khidir.