Sabtu 18 May 2024 11:45 WIB

Demi Kelancaran PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh ke Lhokseumawe

Gedung BMA jadi salah satu venue PON Aceh-Sumut pada September 2024.

Seorang anak imigran etnis Rohingya memperlihatkan gelang pengenal dari UNHCR saat berada di dalam tenda di kawasan komplek kantor Bupati Aceh Barat, Aceh, Rabu (27/3/2024). Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menempatkan sementara 75 orang pengungsi Rohingya di kawasan komplek perkantoran Bupati Aceh Barat setelah sebelumnya ditempatkan di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Desa Suak Nie dan mendapatkan pengusiran dari sebagian masyarakat setempat.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Seorang anak imigran etnis Rohingya memperlihatkan gelang pengenal dari UNHCR saat berada di dalam tenda di kawasan komplek kantor Bupati Aceh Barat, Aceh, Rabu (27/3/2024). Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menempatkan sementara 75 orang pengungsi Rohingya di kawasan komplek perkantoran Bupati Aceh Barat setelah sebelumnya ditempatkan di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Desa Suak Nie dan mendapatkan pengusiran dari sebagian masyarakat setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH --  Sebanyak 76 pengungsi Rohingya yang selama ini ditempatkan di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Kota Banda Aceh, dipindahkan ke Lhokseumawe. Alasannya, lokasi tersebut bakal dijadikan salah satu arena PON Aceh-Sumut pada September 2024.

"Iya benar (sudah dipindahkan dari Basement BMA) tadi malam dini hari, informasi yang kita dapat dipindahkan ke Imigrasi Lhokseumawe," kata Protection Associate UNHCR, Faisal Rahman, di Banda Aceh, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga

Sebelumnya, Pemerintah Aceh jauh-jauh hari sudah menyatakan pemindahan pengungsi Rohingya dari BMA karena lokasi itu digunakan untuk salah satu arena pertandingan PON Aceh-Sumut. Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah kala itu berjanji menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya tersebut dengan tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan. 

Faisal mengatakan, pemindahan tersebut karena memang BMA nantinya dijadikan salah satu venue PON, dan banyak kegiatan lainnya yang bakal dilaksanakan di gedung tersebut. "Karena memang BMA ingin digunakan untuk venue PON dan ada kegiatan-kegiatan yang mungkin akan dilakukan," ujarnya.

Sehingga, keberadaan para pengungsi Rohingya tersebut tidak tepat lagi di BMA, dan dinilai dapat mengganggu proses pelaksanaan event olahraga terbesar di Indonesia itu. "Jadi pemerintah mengambil kebijakan untuk memindahkan mereka ke tempat yang lain. Dan memang BMA bukan tempat yang cocok untuk menampung pengungsi Rohingya," demikian Faisal Rahman.

Sebagai informasi, gedung BMA tersebut nantinya bakal menjadi salah satu arena PON Aceh-Sumut 2024 untuk dua cabang olahraga yakni muay thai dan tarung derajat. Sebanyak 76 pengungsi Rohingya yang ditempatkan di Balai Meuseuraya Aceh (BMA) telah dipindahkan ke Lhokseumawe, karena lokasi tersebut bakal dijadikan salah satu venue PON Aceh-Sumut September mendatang.

"Iya benar (sudah dipindahkan dari Basement BMA) tadi malam dini hari, informasi yang kita dapat dipindahkan ke Imigrasi Lhokseumawe," kata Protection Associate UNHCR, Faisal Rahman, di Banda Aceh, Jumat.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh jauh-jauh hari sudah menyatakan pemindahan pengungsi Rohingya dari BMA karena lokasi itu digunakan untuk salah satu arena pertandingan PON Aceh-Sumut. Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah kala itu berjanji menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya tersebut dengan tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan. 

Faisal mengatakan, pemindahan tersebut karena memang BMA nantinya dijadikan salah satu venue PON, dan banyak kegiatan lainnya yang bakal dilaksanakan di gedung tersebut.

"Karena memang BMA ingin digunakan untuk venue PON dan ada kegiatan-kegiatan yang mungkin akan dilakukan," ujarnya.

Sehingga, keberadaan para pengungsi Rohingya tersebut tidak tepat lagi di BMA, dan dinilai dapat mengganggu proses pelaksanaan event olahraga terbesar di Indonesia itu.

"Jadi pemerintah mengambil kebijakan untuk memindahkan mereka ke tempat yang lain. Dan memang BMA bukan tempat yang cocok untuk menampung pengungsi Rohingya," kata Faisal Rahman.

Sebagai informasi, gedung BMA tersebut nantinya bakal menjadi salah satu arena PON Aceh-Sumut 2024 untuk dua cabang olahraga yakni muay thai dan tarung derajat.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement