REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Masyarakat, antusias mengikuti kegiatan Smiling West Java (SWJ) Academy. SWJ Academy ini, pelatihan gratis untuk masyarakat tentang industri ekonomi kreatif dan pariwisata yang dibuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat,
Program ini, dilaksanakan rutin setiap akhir pekan. Kegiatan ini sekaligus mengaktivasi ruang publik seni kreatif. Ruang publik tersebut berada di Kantor Disparbud Jabar, Jl LL R E Martadinata No 209, Kota Bandung.
“Program ini sangat penting, tidak hanya untuk kita, tapi untuk Jawa Barat. Saya melihat bahwa potensi pariwisata dan ekonomi kreatif ini masih harus terus dikembangkan lagi,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, Sabtu (19/5/2024).
Bey mengatakan, tugasnya sebagai pemerintah salah satunya membawa masyarakat menjadi lebih produktif, jangan sampai tergoda ke pinjol (Pinjaman online) dan lain sebagainya. "Minimal Smiling West Java Academy ini bisa memberikan hasil yang positif dan juga melahirkan entrepreneur yang paham di bidang kebudayaan maupun pariwisata,” katanya.
Sementara menurut Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar, nantinya akan ada kelas seminar atau workshop soal kepariwisataan, kebudayaan, serta ekonomi kreatif yang di dalamnya terdapat 17 subsektor.
Benny mengatakan, dalam menggelar workshop pihaknya berkolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait seperti Politeknik Bandung (Polban), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Himpunan Pramuwisata Indonesia, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Agate Academy, Singlet Kabaret, serta Senandung dan KPJ Jawa Barat. Dari program Smiling West Java Academy ini diharapkan bisa mengoptimalisasi potensi pariwisata, budaya, maupun ekonomi kreatif yang ada di Jawa Barat.
“Sasaran peserta SWJ Academy meliputi pelaku industri pariwisata, industri kreatif, asosiasi, komunitas, pelajar dan mahasiswa, serta para PNS dan non PNS yang ingin terlibat di pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.
Benny meyakini, terlaksananya SWJ Academy ini dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat. "Serta, bisa menjawab tantangan ketenagakerjaan dan kewirausahaan,” katanya.