Senin 20 May 2024 21:45 WIB

Perahu Bocor dan Terbalik di Sungai Brantas Malang, Dua Pemancing Meninggal

Perahu yang mengalami kebocoran itu ditumpangi empat orang.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Korban tenggelam.
Foto: Foto : MgRol112
(ILUSTRASI) Korban tenggelam.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Sebuah perahu yang ditumpangi para pemancing dilaporkan mengalami kebocoran dan terbalik di aliran Sungai Brantas wilayah Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (20/5/2024). Akibat kejadian itu, dua orang meninggal dunia.

Kepala Seksi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan, korban meninggal dunia bernama Bambang Sutikno (45 tahun), warga Blitar, dan Arief Purwanto (40), warga Malang. “Dua orang meninggal dunia akibat perahu yang ditumpangi mengalami kebocoran dan kemudian terbalik. Mereka saat itu sedang memancing ikan,” ujar dia.

Baca Juga

Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Taufik menjelaskan, awalnya korban bersama dua orang lainnya, Saiful Arifin dan Ahmad Afandi, menggunakan perahu menuju ke tengah Sungai Brantas untuk memancing ikan. Sekitar 100 meter dari tepi sungai, kata dia, perahu milik Arief itu mengalami kebocoran pada bagian depan. 

Karena bocor, menurut Taufik, Arief yang mengemudikan perahu membelokkannya untuk menepi. “Namun, perahu terguling dan empat korban tercebur di sungai,” kata dia.

Setelah tercebur, Taufik mengatakan, Saiful berteriak meminta pertolongan. Saat itu, kata dia, ada seorang warga yang sedang mencari rumput dan kemudian bergegas memberikan pertolongan. “Warga tersebut mengendarai perahu dan berhasil menolong korban bernama Saiful Arifin dan Ahmad Afandi,” kata dia.

Adapun dua korban lainnya tenggelam dan kemudian dilakukan pencarian oleh warga yang ada di sekitar lokasi kejadian. Korban bernama Bambang ditemukan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian sekitar 30 menit. “Korban lainnya, atas nama Arief Purwanto, ditemukan berselang 30 menit setelahnya, dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Taufik.

Menurut Taufik, pihak keluarga korban meninggal menolak untuk dilakukan visum atas kejadian itu. “Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum karena kejadian tersebut adalah musibah,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement