Sabtu 25 May 2024 19:55 WIB

Korsel Selesai Kembangkan Rudal Permukaan-ke-Udara dengan Jarak Tembak 60 Km

Rudal diharapkan mulai diproduksi tahun depan dan mulai beroperasi pada 2028.

Pesawat pengebom B-52H AS (tengah atas), jet tempur F-16, dan jet tempur F-35A Angkatan Udara Korea Selatan (kanan atas) terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan
Foto: South Korea Defense Ministry via AP
Pesawat pengebom B-52H AS (tengah atas), jet tempur F-16, dan jet tempur F-35A Angkatan Udara Korea Selatan (kanan atas) terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) telah menyelesaikan pengembangan sistem Rudal Permukaan-ke-Udara (L-SAM) yang dirancang untuk menembak jatuh sasaran yang datang pada ketinggian 50-60 kilometer.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh badan pengadaan senjata negara pada Sabtu (25/5/2024). Ini menandai sebuah langkah besar dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara militer.

Baca Juga

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) menilai L-SAM cocok untuk tempur karena memenuhi persyaratan teknis militer. Dengan selesainya pengembangannya, L-SAM diharapkan mulai diproduksi tahun depan dan mulai beroperasi pada tahun 2028.

Setelah dikerahkan, L-SAM diprediksi mampu memainkan peran penting dalam perisai rudal berlapis-lapis negara tersebut, yang disebut Pertahanan Udara dan Rudal Korea.

Militer Korea Selatan saat ini mengoperasikan sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Jarak Menengah buatan dalam negeri dan sistem Patriot Advanced Capability-3 A.S untuk mencegat rudal yang masuk pada ketinggian yang lebih rendah daripada L-SAM.

Selama ini, Korea Selatan mengandalkan sistem terminal pertahanan area ketinggian tinggi milik Pasukan AS di Korea untuk sasaran di ketinggian yang lebih tinggi. Sistem tersebut dapat bertahan melawan ancaman tingkat atas di ketinggian 40-150 kilometer.

Militer saat ini juga sedang mengembangkan L-SAM versi Blok-II yang dirancang untuk mencegat target pada ketinggian yang lebih tinggi dari yang sudah dimiliki oleh negara tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement