REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan mengakui negara Palestina "merupakan keadilan bagi rakyat Palestina (dan) jaminan terbaik bagi keamanan Israel." Hal ini ia sampaikan dalam kunjungan Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa.
Mustafa menyambut baik langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengakui negara Palestina. "Kami ingin setiap negara di Eropa melakukan hal yang sama," kata Mustafa seperti dikutip dari Arab News, Ahad (26/5/2024).
Albares bertemu Mustafa di Brussels di mana perdana menteri Palestina itu juga bertemu Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide. Mustafa juga melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Borrell, Barth Eide dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
Pada Senin (27/5/2024) ia juga akan melakukan pertemuan dengan Spanyol, Norwegia dan Irlandia di Brussel. Kemudian ia akan berada di Spanyol pada Rabu (30/5/2024).
Israel memperingatkan Norwegia, Spanyol dan Irlandia hubungan mereka akan menghadapi "konsekuensi serius" dengan mengakui negara Palestina. Perang Israel di Gaza mendorong sejumlah negara mengakui negara Palestina. Mereka berharap solusi dua negara akan menjadi landasan bagi perdamaian di Timur Tengah.
Sebagian besar negara anggota PBB mengakui negara Palestina. Namun mayoritas negara Uni Eropa belum.
Spanyol, Norwegia, dan Italia akan bergabung dengan negara-negara Uni Eropa seperti Bulgaria, Siprus, Republik Ceska, Hungaria, Polandia, Rumania, dan Swedia yang sudah mengakui negara Palestina.
Mustafa mengatakan pengakuan atas negara Palestina mengatasi "ketidakadilan yang telah menimpa rakyat Palestina selama puluhan tahun."Kami berharap momentum pengakuan dan inisiatif ini akan terus berlanjut," katanya.