Senin 27 May 2024 18:08 WIB

Peran Tiga Remaja di Surabaya yang Melakukan Penembakan Secara Acak

Mobil korban dipepet mobil Kijang Inova yang dikendarai para para tersangka.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Airsoft gun (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Airsoft gun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto mengungkapkan peran tiga remaja asal Surabaya yang melakukan penembakan secara acak menggunakan airsoft gun. Tiga remaja yang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka adalah NBL (20) warga Jemurwonosari, Surabaya, JLK (19) warga Sambikerep, Surabaya, dan satu anak di bawah 17 tahun.

"Dua pelaku masih mahasiswa sedangkan satu tersangka lainnya masih di bawah usia 17 tahun atau masih SMA. Pelaku ini membeli senjata airsoft gun melalui market place atau online," kata Totok di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (27/5/2024).

 

Totok menjelaskan, untuk tersangka NBL perannya sebagai pengemudi mobil saat menjalankan aksi penembakan. Tidak itu saja, NBL turut melakukan penembakan terhadap korban AR dan korban RW. Selain itu, NBL juga merupakan pemilik airsoft gun.

 

Kemudian untuk tersangka JLK perannya duduk di jok depan sebelah kiri. JLK merupakan tersangka yang melakukan penembakan terhadap korban EC dan korban K, sekaligus sebagai pemilik airsoft gun.

 

"Sementara untuk anak yang berhadapan dengan hukum juga turut melakukan penembakan terhadap korban K dan juga sebagai pemilik airsoft gun. Jadi airsoft gun ada tiga yang digunakan," ujarnya.

 

Totok pun menjelaskan rentetan kasus penembakan menggunakan airsoft gun yang dilakukan ketiga tersangka. Kejadian pertama dilakukan pada Ahad, 19 Mei 2024 sekitar pukul 01.05 WIB di jalan Tol Surabaya-Sidoarjo, tepatnya di kilometer 758 dengan korban atas nama AR.

 

Saat itu, mobil korban dipepet mobil Kijang Inova yang dikendarai para para tersangka. Setelah posisi mobil sejajar dengan jarak kurang lebih tiga meter, tersangka pun melancarkan aksinya. Akibatnya korban mengalami luka di bagian bibir dan pelipis sebelah kiri.

 

"Tersangka menyalip korban dengan menggunakan mobil Inova, setalah sejajar dilakukan penembakan empat kali kemudian kabur," ujarnya.

 

Setelah itu, para tersangka kemudian kabur dan keluar di Gerbang Tol Kejapanan. Setelah itu, korban kembali masuk Jalan Tol Sidoarjo-Surabaya melalui gerbang tol yang sama. Sesampainya di kilometer 755, tepatnya pada pukul 02.12 WIB, para tersangka melakukan aksi serupa. 

 

Kali ini korbannya berinisial EC yang ditembak oleh para tersangka sebanyak lima kali. Korban EC mengalami luka di bagian wajah. Setelah puas melancarkan aksinya, para tersangka melanjutkan perjalanan dan pulang ke rumah masing-masing di Surabaya.

 

Selanjutnya pada Selasa, 21 Mei 2024 ketiga tersangka kembali menjalankan aksi serupa. Mereka kembali menyusuri jalan Tol Surabaya-Sidoarjo untuk mencari korbannya. Sekitar pukul 04.10 WIB saat tiba di kilometer 748, mereka menemui korban berinisial RW. Mereka pun menembak RW satu kali, yang mengakibatkan korban terluka di bagian pelipis kiri. 

 

Pada hari yang sama, para tersangka kembali melancarkan aksi serupa di Jalan Raya Babatan, Wiyung, Kota Surabaya. Korbannya adalah K yang saat itu tengah mendorong gerobak sampah. 

 

"Di luar tol itu sekitar pukul 04.35 WIB di Jalan Raya Babatan, Wiyung, Kota Surabaya dengan korban atas nama K yang mengalami luka di bagian perut kanan. Yang bersangkutan sedang jalan kaki membawa gerobak sampah, kemudian dilakukan dua kali penembakan. Setelah itu tersangka pulang ke rumah," ucap Totok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement