Selasa 28 May 2024 08:00 WIB

AS Desak Israel untuk Lindungi Warga Sipil Usai Pemboman Kamp Pengungsi di Rafah

Jubir AS sebut foto-foto korban serangan IDF di kamp pengungsi Rafah menyayat hati

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Gedung Putih pada Senin (27/5) mendesak Israel agar mengambil langkah antisipasi yang memungkinkan untuk melindungi warga sipil menyusul serangan udara mematikan di sebuah kamp pengungsi di Kota Rafah, Gaza selatan pada akhir pekan.

“Foto-foto pascaserangan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Rafah Ahad malam yang menewaskan puluhan warga Palestina yang tidak bersalah menyayat hati,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS kepada Anadolu lewat pernyataan.

Menekankan pentingnya melindungi non-kombatan, pernyataan tersebut mencatat bahwa Israel berhak mengejar kelompok Palestina, Hamas, yang dua anggotanya terbunuh dalam serangan Minggu malam.

“Namun seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil langkah antisipasi yang memungkinkan untuk melindungi warga sipil. Kami terus berkomunikasi dengan militer Israel dan mitra lainnya untuk memahami apa yang terjadi sehubungan insiden tersebut,” katanya.