REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk serangan Israel terhadap kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza.
"Saya mengutuk tindakan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa yang hanya mencari perlindungan dari konflik mematikan ini," kata Guterres pada akun media sosial X, Senin (27/5/2024).
Lebih lanjut, Guterres menyebut bahwa sudah tidak ada tempat yang aman di Gaza. Dia pun menyerukan diakhirinya horor di Rafah.
I condemn Israel’s actions which killed scores of innocent civilians who were only seeking shelter from this deadly conflict.
There is no safe place in Gaza.
This horror must stop.
— António Guterres (@antonioguterres) May 27, 2024
Israel menyerang kamp di timur laut Rafah pada Ahad (26/5/2024). Dinas pertahanan sipil Palestina mengatakan sedikitnya 40 orang syahid dan puluhan lainnya luka-luka.
Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara di kamp pengungsi itu sebagai insiden tragis. Dia mengatakan,penyelidikan terhadap kejadian tersebut sedang berlangsung.
Mahkamah Internasional pada Jumat (24/5/2024) memerintahkan Israel menghentikan operasi militernya di Rafah. Ketua Hakim Mahkamah Internasional Nawaf Salam mengatakan Israel harus memastikan akses tanpa hambatan ke wilayah tersebut untuk misi yang menyelidiki tuduhan genosida, serta untuk bantuan kemanusiaan.