Jumat 18 Aug 2017 22:40 WIB

Tahan Singapura, Tim Polo Air Indonesia Cetak Rekor

Atlet Polo Air IndonesiaYusuf Budiman (kanan) gagal menahan tembakan atlet polo air Singapura Chow Jing Lun pada pertandingan Polo Air putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur di National Aquatic Centre, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (18/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Atlet Polo Air IndonesiaYusuf Budiman (kanan) gagal menahan tembakan atlet polo air Singapura Chow Jing Lun pada pertandingan Polo Air putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur di National Aquatic Centre, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Timnas polo air putra Indonesia bisa dikatakan mampu mencetak rekor setelah mampu menahan imbang tim langganan juara Singapura pada pertandingan ketiga SEA Games 2017 di National Aquatic, Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (18/8).

Berdasarkan data yang dihimpun media, timnas Indonesia mampu menahan Singapura dengan skor 4-4, setelah sebelumnya Maulana Bayu dan kawan-kawan harus tertinggal terlebih dahulu 0-3 dari peraih medali emas SEA Games 2015 itu.

"Alhamdulillah, perjuangan Rezza dan kawan-kawan patut mendapat apresiasi. Ini sejarah, sejak pertama ikut SEA Games, Indonesia selalu kalah lawan Singapura dan kali ini bisa bermain imbang. Mohon doanya supaya medali emas bisa dipersembahkan tim polo air," kata Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie, dalam keterangannya.

Untuk mencapai prestasi tertinggi, anak asuh Milos Sakovic ini dituntut harus menang dipertandingan terakhir melawan Filipina di tempat yang sama Minggu (20/8). Disisi lain Singapura diharapkan kalah dari tuan rumah Malaysia.

Jika Indonesia dan Singapura akan meraih kemenangan, maka untuk menentukan peraih medali emas akan ditentukan lewat produktivitas gol. Saat ini Beny Respati dan kawan-kawan masih tertinggal enam gol dari tim juara bertahan itu.

"Sejak lama Indonesia kalah dari Singapura. Saya tidak tahu ini prestasi atau bukan. Tapi kami datang ke SEA Games bukan mau lawan Singapura saja. Kami menginginkan kemenangan di setiap pertandingan," kata pelatih timnas Milos Sakovic.

Sementara itu, kapten timnas Rezza Auditya Putra mengakui jika perjuangan untuk menghadapi Singapura tidaklah mudah. Apalagi harus tertinggal terlebih dahulu dengan margin yang cukup besar. Namun, berkat kerja keras akhirnya mampu mengimbangi lawan.

"Kami mengawalinya kurang bagus tertinggal 0-3, tapi kemudian kita semua mampu bangkit hingga sempat unggul 4-3 dan akhirnya imbang 4-4. Dan ini sejarah baru karena kita selalu kalah dari Singapura, hari ini bisa menahan imbang," ujarnya.

Indonesia meski sempat tertinggal 0-3 sebenarnya mampu berbalik unggul 4-3 hingga babak ketiga usai. Namun, dibabak keempat tim lawan terus meningkatkan tempo permainan. Dua menit jelang pertandingan bubar, Singapura mampu menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Kondisi ini bertahan hingga pertandingan berakhir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement