Ahad 20 Aug 2017 17:39 WIB

Insiden Bendera Terbalik Jangan Terjadi di Asian Games 2018

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi di Kuala Lumpur, Ahad (20/8), untuk menyampaikan permintaan maaf Malaysia atas kesalahan cetak bendera merah putih dalam panduan SEA Games 2017.
Foto: Dok. Gatot S. Dewabroto
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi di Kuala Lumpur, Ahad (20/8), untuk menyampaikan permintaan maaf Malaysia atas kesalahan cetak bendera merah putih dalam panduan SEA Games 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hubungan Internasional asal Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menyebutkan, Indonesia sebaiknya mengambil hikman dari apa yang terjadi pada Malaysia di SEA Games 2017. Sebab, tahun depan Indonesia akan menyelenggarakan kegiatan serupa dengan level yang lebih tinggi, yaitu Asian Games 2018. 

Dia juga meminta masyarakat untuk selalu mengingatkan pemerintah agar tak terjadi hal sama. "Ambil hikmahnya, mengurus 10 negara susah secara administratif. Tahun depan kita mau menghadapi Asian Games yang anggotanya lebih besar. Semoga ini jadi pelajaran bagi Pemerintah Indonesia," kata dia ketika dihubungi Republika, Ahad (20/8). 

Teuku mengatakan, secara manajemen organisasi, kesalahan yang dilakukan Malaysia tidak seharusnya terjadi. Apalagi soal bendera yang melambangkan negara, bangsa, kedaulatan, dan kesetiaan masyarakat kepada negaranya serta sudah diatur dalam Undang-undang Dasar (UUD).

"Saya tidak berburuk sangka ya, ini (mungkin) kesalahan printing pencetakan dan tidak dilakukan check and recheck ya. Ini memalukan sebetulnya, sebuah manajemen untuk perhelatan internasional itu seharusnya steril 100 persen. Tidak boleh ada hal-hal yang salah," jelas dia.